Istahiriah, Ratna Sari (2022) Konsep Moderasi Beragama Perspektif Tafsir Al-Misbah (karya: M.Quraish Shihab). Diploma atau S1 thesis, UIN SMH BANTEN.
Abstrak
RATNA SARI ISTAHIRIAH, NIM: 161320051, Jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Adab, Tahun 2020 M/ 1441 H. Judul Skripsi: Konsep Moderasi Beragama Perspektif Tafsir Al-Misbah (karya: M.Quraish Shihab) Keanekaragaman agama di dunia dan di Indonesia merupakan suatu keniscayaan, sesuai dengan sunnatullah yang tidak bisa ditolak dan diganggu gugat. Segala sesuatu yang diciptakan didunia ini sengaja diciptakan dengan penuh keanekaragaman, dan berbagai etnik, suku, budaya, dan agama, namun sayang akhir-akhir ini bangsa Indonesia dihadapkan dengan sikap intoleransi, baik kekerasan atas nama agama, perlakuan verbal yg negatif seperti term kafir, dan perlakukan fisik yang mengakibatkan jatuhnya korban secara fisik dan mental. Sikap seperti ini mengakibatkan keberagamaan runtuh, oleh karenanya para sarjana mengambil sikap melalui mengemukakan konsep- konsep moderasi keberagamaan, tak terkecuali dan tokoh Islam itu sendiri baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Sejalan itu maka penulis ingin membahas pandangan tokoh yang dianggap mempunyai pandangan khusus tentang moderasi beragama persfektif Muhammad Quraish Shihab. Perumusan masalah dalam pembahasan ini adalah 1.) Apa yang dimaksud dengan moderasi beragama. 2.) Bagaimana konsep moderasi beragama dalam tafsir al-misbah menurut Quraish Shihab. Tujuan penelitian dalam masalah ini adalah: 1.) Untuk Mengetahui Pengertian Moderasi Beragama. 2.) Untuk Mengetahui Konsep Moderasi Beragama Perspektif Tafsir Al-Misbah Metodologi yang dipakai adalah metode deskripsi. Adapun teknik pengumpulan datanya adalah metode kepustakaan (library research) yaitu penelitian dengan jalan mengumpulkan data, baik dari primer maupun sekunder, pengolahan data yang sudah terkumpul, menganalisa data, dan mengambil kesimpulan. Adapun hasil dari penulisan ini adalah Moderasi adalah jalan pertengahan, dan ini sesuai dengan ajaran Islam, sesuai dengan fitrah manusia. Maka umat Islam disebut ummatan washathan, umat pertenghan. Umat yang serasi dan seimbang karena mampu memadukan dua kutub agama terdahulu. Moderasi Beragama berarti cara beragama jalan tengah sesuai pengertian moderasi yang sudah penulis jelaskan, dengan moderasi beragama seseorang tidak ekstrem dan tidak berlebih-lebihan saat menjalani ajaran agamanya. Adapun Konsep Moderasi Beragama di Dalam al-Qur‟an yang menjadi tolak ukur yaitu pada surat Al-Baqarah ayat 143 disebut dengan Al- Wasathiyah. Moderasi Beragama merupakan cara pandang kita dalam Beragama secara Moderat (jalan pertengahan), yakni memahami dan mengamalkan agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kiri maupun ekstrem kanan. Quraish Shihab dalam Tafsirnya Al-Misbah menjelaskan bahwa posisi pertengahan menjadikan manusia tidak memihak ke kiri dan ke kanan, suatu hal dimana dapat mengantar manusia berlaku adil serta tidak menyimpang secara tindakan dan juga tidak berpihak atau melebih-lebihkan kepada salah satu pihak.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | Moderasi Beragama, Muhammad Quraish Shihab |
Subjek: | 2x1 Al Quran dan ilmu yang terkait > 2x1.3 Tafsir Al-Quran |
Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Ilmu Alquran dan Tafsir |
User Penyetor: | M.Pd artina Subhan |
Tanggal Disetorkan: | 12 Jan 2022 02:02 |
Perubahan Terakhir: | 12 Jan 2022 02:02 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/7918 |
Actions (login required)
Lihat Item |