PANTUN SISINDIRAN DI BANTEN: Fungsi dan Nilai-nilai Budaya yang Terkandung di dalamnya

Wardah, Eva Syarifah PANTUN SISINDIRAN DI BANTEN: Fungsi dan Nilai-nilai Budaya yang Terkandung di dalamnya. JURNAL TSAQOFAH. ISSN 1412-6478

[img]
Pra Tinjau
Teks (PANTUN SINDIRAN)
pantun sisindiran.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (187kB) | Pra Tinjau

Abstrak

Pantun sisindiran.adalah suatu bentuk karya sastra berupa seni tutur yang popular dalam masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Banten. Pantun sisindiran dibentuk oleh pola yang sudah baku, yaitu oleh sejumlah suku kata yang membentuk larik-larik berupa sampiran dan isi. Larik-larik pada sampiran memberikan gambaran keadaan alam, masyarakat, budaya, seperti yang berkaitan dengan nasib, jodoh, penyesalan, dsb. Sedangkan larik-larik pada isi menyampaikan tentang nilai-nilai, norma, nasehat, ajaran secara tidak langsung, agar sasaran yang dituju tidak tersinggung perasaannya. Pemberian ajaran itu biasanya berupa anjuran, ajakan, perintah, sindiran, larangan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang baik dan sejahtera. Persoalan-persoalan yang biasanya dibawakan melalui sisindiran secara halus dan menyentuh, sehingga penikmat tidak merasa dipaksa untuk memahaminya. Persoalan politik, budaya, social, ekonomi, dsb digubah dalam sisindiran, melalui sindiran, kritikan, dan sentuhan-sentuhan yang manusiawi. Dari segi isi dan tema, pantun sisindiran dikelompokan menjadi: pantun anak-anak, muda-mudi, dan orang tua. Pantun anak-anak yaitu untuk menggambarkan dunia anak-anak, sangat sederhana tidak terlepas dari pemikiran anak-anak, tema-temanya berkisar, permainan, makanan, pakaian, dan kehidupan sehari hari. Pantun muda-mudi, terdiri dari pantun dagang atau pantun nasib, pantun jenaka, pantun berkenalan, pantun berkasih-kasihan, dan pantun beriba hati. Pantun orang tua biasanya berisi nasehat, kias, ibarat, adat, dan ajaran agama. Pantun orang tua ini terdiri dari pantun adat, pantun agama, pantun budi, pantun nasehat, pantun kepahlawanan, pantun kias dan pantun peribahasa Dari segi fungsi, pantun sisindiran tidak dipandang sebagai sarana hiburan (rekreatif) atau alat komunikasi saja, melainkan religious, edukatif, ekonomi, social, budaya, politik dsb. Adapun nilai-nilai budaya yang terkandung dalam pantun sisindiran, antara lain nilai-nilai pendidikan, moral, social, keagamaan, dan humor (jenaka).

Tipe Item/Data: Artikel
Informasi Tambahan: Penulis adalah dosen jurusan Sejarah Peradaban Islam Fakultas Ushuluddin adab Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi No. HP AN. Eva Syarifah Wardah 08179101622
Kata Kunci (keywords): Pantun Sisindiran, Banten, Fungsi dan Nilai-nilai Budaya
Subjek: 2x9 Sejarah Islam dan Modernisasi
Divisi: Fakultas Ushuluddin dan Adab > Sejarah Dan Kebudayaan Islam
User Penyetor: Ainun Najah
Tanggal Disetorkan: 20 Okt 2020 15:58
Perubahan Terakhir: 20 Okt 2020 15:58
URI: http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/5685

Actions (login required)

Lihat Item Lihat Item

      is powered by EPrints 3 which is developed by the Islamic Institutional Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. More information and software credits.