Kewenangan Presiden dalam Proses Penyidikan Anggota DPR Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2018 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3)

Sofian, Hari (2019) Kewenangan Presiden dalam Proses Penyidikan Anggota DPR Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2018 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

[img]
Pra Tinjau
Teks
CAVER.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (217kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
HALAMAN DEPAN.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (545kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
BAB I.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (218kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
BAB II.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (303kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
BAB III skripsi.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (384kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
BAB IV.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (343kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
BAB V.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (147kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (167kB) | Pra Tinjau

Abstrak

Dalam pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa “segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerinatahan itu dengan tidak ada kecualinya”. artinya bahwa setiap warga negara sama di muka hukum dan tidak adanya diskriminasi baik warga negara biasa maupun pejabat negara, namun yang menjadi fenomenal saat ini adalah ketika pemanggilan dan pemeriksaan anggota DPR yang di duga melakukan tindak pidana harus mendapatkan surat izin tertulis dari presiden. adanya surat izin pemeriksaan dari presiden merupakan dinamika baru dalam penegakan hukum, sehingga untuk itu pelaksanaan penegakan hukum terkadang dirasakan tidak demokrasi konstitusional lagi. Perumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah kewenangan presiden dalam proses penyidikan anggota DPR yang di duga melakukan tindak pidana bertentangan dengan equality before the law dan bagaimana kewenangan presiden dalam proses penyidikan anggota DPR yang di duga melakukan tindak pidana berdasarkan Undang –Undang No. 2 Tahun 2018. Tujuan penelitian dari skripsi ini adalah: 1) Untuk mengetahui apakah kewenangan presiden dalam proses penyidikan anggota DPR yang di duga melakukan tindak pidana bertentangan dengan equality before the law , 2) Untuk mengetahui bagaimana kewenangan presiden dalam proses penyidikan anggota DPR yang di duga melakukan tindak pidana berdasarkan Undang –Undang No. 2 Tahun 2018. Dalam penelitian ini menggunakan Library research (penelitian pustaka) dengan metode pendekatan yang digunakan penelitian yuridis normatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan megumpulkan, membaca dan menganalisis sumber-sumber data baik yang bersifat primer, sekunder maupun tersier. yang dianalisis secara deskriptif dengan memberikan deskrifsi terkait kewenangan presiden dalam proses penyidikan anggota DPR berdasarkan peraturan perundangundangan terkait izin tertulis dari presiden. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pemanggilan dan pemeriksaan anggota DPR yang diduga melakukan tindak pidana harus mendapat persetujuan tertulis dari Presiden bertentangan dengan persamaan dimuka hukum (equality before the law) atau setiap warga negara masyarakat diperlakukan sama dimuka hukum baik warga negara biasa maupun pejabat negara akan mendapat perlakuan sama secara subtansi hukum pidana maupun proseduralnya. Kewenangan Presiden dalam proses penyidikan terhadap anggota DPR yang diduga melakukan tindak pidana harus mendapat izin tertulis dari presiden ialah dalam rangka melindungi harkat, martabat dan wibawa pejabat negara dan lembaga negara agar diperlakukan secara hati-hati, cermat, tidak sembrono dan tidak sewenang – wenang.

Tipe Item/Data: Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1)
Subjek: 300 Ilmu Sosial, Sosiologi & Antropologi > 340 Hukum > 342 Konstitusi & administrasi hukum
Divisi: Fakultas Syari'ah > Hukum Tata Negara
User Penyetor: M.Pd artina Subhan
Tanggal Disetorkan: 26 Nov 2019 02:52
Perubahan Terakhir: 13 Mar 2024 08:02
URI: http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/4723

Actions (login required)

Lihat Item Lihat Item

      is powered by EPrints 3 which is developed by the Islamic Institutional Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. More information and software credits.