Konsep Ketuhanan Menurut Al-Ghazali dan Ibnu Rusyd (Studi Komparatif

Muhriji,, Muhriji (2019) Konsep Ketuhanan Menurut Al-Ghazali dan Ibnu Rusyd (Studi Komparatif. Diploma atau S1 thesis, UIN SMH BANTEN.

[img]
Pra Tinjau
Teks
Cover Skripsi.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (222kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI DKK.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (689kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
BAB I.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (412kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
BAB II.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (409kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
BAB III.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (466kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
BAB IV.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (351kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
DAFTAR Pustaka.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (140kB) | Pra Tinjau

Abstrak

Nama : Muhriji, NIM : 143100102, judul skripsi : Konsep Ketuhanan Menurut Al-Ghazali dan Ibnu Rusyd (Studi Komparatif), Jurusan Akidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin dan Adab, Universitas Islam Negeri, Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Setiap manusia umumnya tidak memungkiri bahwa keberadaannya di dunia ini tidak terlepas dari campur tangan Tuhan, Maha Pencipta yang membuatnya ada. Namun, seiring perjalanan hidup, manusia tidak selamanya mampu merasakan kehadiran Tuhan. Eksistensi Tuhan pun terus dipertanyakan. Itulah situasi yang tampaknya paling banyak membuat manusia mempertanyakan keberadaan Tuhan. Banyak sekali perdebatan antara yang satu dengan yang lain mengenai berbagai masalah tentang Ketuhanan salah satunya yaitu, mengenai penciptaan alam dan pengetahuan Tuhan. Al-Ghazali dalam bukunya Tahafut al-Falasifah terdapat dua puluh masalah tentang Ketuhanan, tiga dari masalah tersebut, beliau menganggap filosof sebagai ahli bid‟ah dan kafir. Ibnu Rusyd sebagai filosof terakhir membela para filosof dalam bukunya Tahafut at-Tahafut, dalam buku tersebut Ibnu Rusyd menyanggah pemikiran Al-Ghazali. Menurut Ibnu Rusyd bukan pemikiran para filosof yang rancu, melainkan Al-Ghazali sendiri. Berdasarkan latar belakang ini maka rumusan masalahnya, sebagai berikut: a) Bagaimana pandangan Al-Ghazali dan Ibnu Rusyd tentang ketuhanan? b) Bagaimana perbandingan pemikiran antara Al-Ghazali dan Ibnu Rusyd tentang ketuhanan? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan Al-Ghazali dan Ibnu Rusyd tentang Ketuhanan, dan dapat mengetahui analisis perbandingan komparatif antara Al-Ghazali dan Ibnu Rusyd tentang ketuhanan. metode penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data (library research) dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa: menurut AlGhazali tentang Wujud Tuhan yaitu Dalil Naqli (al-Qur‟an) dan Dalil ‘Aqli (akal). Dalil Naqli ialah dalil yang berdasarkan pemahaman terhadap kandungan ayat-ayat al-Qur‟an. Sedangkan Dalil „Aqli dalil yang berdasarkan akal, Al-Ghazali membedakan Allah dengan alam sebagai yang qadim dan yang baharu. Wujud Yng qadim merupakan sebab bagi adanya yang baharu. Sedangkan untuk menyatakan zat dan sifat Tuhan, Al-Ghazali lebih berpihak kepada Ahlussanah dibanding Mu‟tazilah, bahwa sifat itu bukan zat dan bukan pula lain dari zat, yakni tidak dapat dipisahkan dari-Nya.Sedangkan Ibnu Rusyd untuk membuktikan Wujud Tuhan, dengan mengemukakan tiga dalil, Pertama, Dalil Inayah (Pemeliharaan), dalil ini menunjukan bahwa keberadaan alam semesta ini sesuai dengan keberadaan manusia. Artinya segala yang ada ini dijadikan untuk tujuan kelangsungan manusia. Kedua, Dalil Ikhtira’ (Penciptaan), dalil ini berdasarkan pada fenomena ciptaan segala makhluk ini, seperti ciptaan kehidupan pada benda mati dan berbagi jenis hewan, tumbuh-tumbuhan dan segalanya. Ketiga, Dalil Harakah (Gerak), dalil ini menjelaskan bahwa gerak ini tidak tetap dalam suatu keadaan, tapi selalu berubahubah. Dari perbandingan kedua tokoh tersebut, Pertama tentang penciptaan alam, menurut Al-Ghazali bahwa sewaktu Tuhan menciptakan alam, yang ada hanya Tuhan. Dengan kata lain, Tuhan itu qadim dari alam. Sedangkan menurut Ibnu Rusyd mengatakan bahwa sewaktu Tuhan menciptakan alam bukanlah dari tiada, tetapi dari sesuatu yang telah ada. Kedua tentang Pengetahuan Tuhan, menurut AlGhazali Tuhan mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, baik sebesar zarrah sekalipun. Sedangkan menurut Ibnu Rusyd Tuhan mengetahui sesuatu dengan dzat-Nya, Pengetahuan Tuhan tidak bersifat Juz’i maupun besifat kulli. Karena Pengetahuan Tuhan tidak Mungkin sama dengan manusia karena pengetahuan Tuhan merupakan sebab dari wujud, sedangkan pengetahuan manusia adalah akibat.

Tipe Item/Data: Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1)
Subjek: 2x3 Aqaid dan ilmu kalam > 2x3.01-09 Aqaid dan ilmu kalam menurut aliran dan sekte tertentu
Divisi: Fakultas Ushuluddin dan Adab > Filsafat Agama
User Penyetor: M.Pd artina Subhan
Tanggal Disetorkan: 05 Nov 2019 01:18
Perubahan Terakhir: 05 Nov 2019 01:18
URI: http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/4519

Actions (login required)

Lihat Item Lihat Item

      is powered by EPrints 3 which is developed by the Islamic Institutional Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. More information and software credits.