Apriani, Inelda (2019) Nusyuz Karena Perbuatan Istri Wanita Karir Menolak Ajakan Suami Melakukan Hubungan Intim Ditinjau dari Hukum Islam (Studi Kasus di Kec. Sukamulya). Magister thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks (FULL TESIS)
NUSYUZ KARENA PERBUATAN ISTRI WANITA KARIR MENOLAK AJAKAN SUAMI MELAKUKAN HUBUNGAN INTIM DI TINJAU DARI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (2MB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Nusyuz adalah pembangkangan isteri terhadap suami dalam hal yang diwajibkan Allah kepada isteri untuk taat pada suami. Dengan bersikap membangkang, isteri seakan tinggi hati terhadap suami. Pokok permasalahan dari penelitian ini adalah Apa Batasan Nusyuz Menurut Fuqaha Dan Kompilasi Hukum Islam, Bagaimana Persepsi Suami Tentang Penolakan Isteri Melakukan Hubungan Intim Dengan Suami Sebagai Alasan Hukum Nusyuz, Bagaimana Implikasi Penolakan Isteri Atas Ajakan Berhubungan Intim Dengan Suami Terhadap Ikatan Perkawinan Menurut Hukum Islam. Tujuan penelitian ini untuk Untuk mengetahui batasan nusyuz menurut fuqaha dan Kompilasi Hukum Islam, Untuk Mengetahui persepsi suami tentang penolakan isteri melakukan hubungan intim dengan suami sebagai alasan hukum nusyuz, Untuk mengetahui implikasi penolakan isteri atas ajakan berhubungan. Jenis Penelitian ini adalah Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif analisis konten, yaitu memanfaatkan dokumen yang padat isi biasanya digunakan teknik tertentu. Teknik yang paling umum digunakan adalah content analysis atau disini dinamakan Kajian Isi. Kajian isi adalah metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau dokumen. metode pendekatan dalam bentuk pemaparan, penjelasan, penilaian dan analisis terhadap pemikiran mengenai subjek hukum tertentu. Menggunakan data primer dan sekunder, yaitu kitab-kitab fiqih, dan data yang diperoleh dari bahan yang berwujud laporan, buku harian dan sebagainya. Dengan demikian penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan (Field Research) yakni mengumpulkan dan menyimpulkan semua bahan yang ada kaitannya dengan tema yang dibahas. Hasil Penelitian yang diperoleh 1).Batasan nusyuz menurut fuqaha tidak sama antara satu dengan yang lainnya, fuqaha Hanafiyah berpendapat ketika adanya ketidak senangan antara suami dan istri itu sudah termasuk kedalam kategori nusyuz. Lain halnya dengan fuqaha madzhab maliki yang berpendapat bahwa apabila didalam rumah tangga terjadi penganiayaan, maka ini termasuk kedalam batasan nusyuz. Sedangkan menurut fuqaha Syafi‟iyah batasan nusyuz adalah sebatas adanya perselisihan diantara suami dan istri. Adapun menurut fuqaha dari kalangan madzhab Hambali bahwa batasan nusyuz adalah ketika adanya ketidak senangan antara suami dan istri yang disertai dengan adanya hubungan yang tidak harmonis antara keduanya.Batasan Nusyuz menurut Kompilasi Hukum Islam adalah ketika seorang istri memiliki sikap tidak mau melaksanakan kewajibannya yaitu kewajiban utama berbakti lahir dan batin kepada suami dan kewajiban lainnya adalah menyelenggarakan dan mengatur keperluan rumah tangga sehari-hari dengan sebaik-baiknya. 2).Persepsi suami tentang penolakan istri melakukan hubungan intim dengan suami sebagai alasan hukum nusyuz sangat bervariasi, dari hasil penelitian lapangan yang telah selesai dilakukan oleh peneliti ditemukan beberapa persepsi diantaranya : a. Ada suami yang masih bisa memaklumi keadaan terhadap alasan istrinya melakukan penolakan untuk berhubungan intim, sehingga suami itu sendiri tidak memberikan sanksi berat kepada istrinya hanya sebatas memberikan nasehat kepada istrinya. b. Ada suami yang menyinggung istrinya dengan perkataan yang tidak nyaman didengar, bahkan sampai memberikan sanksi berupa dihentikannya nafkah bulanan terhadap istrinya. c. Ada suami yang memiliki persepsi bahwa ketika istrinya menolak hubungan intim itu merupakan kesalahan yang besar sehingga berimbas terjadinya kekerasan dalam rumah tangga sampai adanya pukulan yang dilakukan oleh suami kepada istrinya. 3).Implikasi penolakan istri atas ajakan berhubungan intim dengan suami terhadap ikatan perkawinan menurut hukum Islam adalah sebagai berikut : a). Berkurangnya kepuasan terhadap pernikahn. b). Harga diri suami menjadi rendah dimata istri. c). Suami merasa rendah diri. d). Suami mendiamkan istri. e). Suami mudah marah terhadap istri. f). Suami pergi dari rumah untuk sementara. g). Suami selingkuh. h). Terjadinya talak satu.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Magister) |
---|---|
Subjek: | 2x4 Fiqh > 2x4.3 Hukum Perkawinan / Munakahat > 2x4.301 Filsafat Perkawinan |
Divisi: | Magister > Hukum Keluarga Islam |
User Penyetor: | M.Pd artina Subhan |
Tanggal Disetorkan: | 13 Sep 2019 04:55 |
Perubahan Terakhir: | 04 Jun 2024 08:18 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/4341 |
Actions (login required)
Lihat Item |