Ayatullah Humaeni, Ayatullah Humaeni (2017) Budaya dan Religi Masyarakat Ciomas Banten. Laboratorium Bantenologi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Serang - Banten. ISBN 978-602-6671-05-9
|
Teks
Budaya dan Religi.pdf Download (1MB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Penelitian ini mengkaji tentang berbagai bentuk religi dan budaya pada masyarakat Ciomas Serang Banten. Bagaimana masyarakat Ciomas meyakini dan mempraktekan religi dan budaya yang ada dalam kehidupan mereka menjadi salah satu fokus penelitian ini, disamping juga akan mencoba menganalisa peran, makna dan fungsi religi dan budaya bagi masyarakat Ciomas Banten. Konsep religi mengandung berbagai unsur seperti keyakinan, ritual, upacara, sikap dan pola tingkah laku, serta alam pikiran dan perasaan para penganutnya. Berbagai aktifitas seperti berdo’a, bersujud, bersaji, berkorban, selametan, makan bersama, menari dan menyanyi, berprosesi, berseni drama suci, berpuasa, bertapa, bersemedi, mengucapkan mantra, mempraktikan magis, mempercayai mahluk-mahluk halus (gaib), menyediakan sesajen dan lain sebagainya merupakan bagian dari aktifitas religi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian ethnografi yang bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan antropologis-fenomenologis. Dalam menganalisa data, peneliti akan menggunakan pendekatan fungsional-struktural (structural-functional approach). Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kajian pustaka, observasi, dan wawancara mendalam. Religi, dalam pandangan masyarakat Ciomas, adalah sebuah konsepsi tentang keyakinan akan adanya Tuhan, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, dan qadha serta qadhar Tuhan yang semuanya bersumber dari Al-Qur’an. Disamping keyakinan dan keimanan terhadap enam hal di atas, masyarakat Ciomas juga meyakini bahwa Tuhan tidak hanya menciptakan manusia, hewan, tumbuhan, dan juga berbagai benda yang bisa diamati yang ada di alam, tetapi juga menciptakan makhluk lainnya yang tidak bisa dilihat dan diamati yang seringkali disebut dengan jin, hantu, setan, makhluk gaib dan lain sebagainya. Oleh karena adanya konsepsi tentang adanya berbagai makhluk gaib dan alam gaib, praktek magi menjadi sebuah tradisi dan menjadi karakteristik budaya pada masyarakat Ciomas. Dimensi magis hampir selalu masuk dalam beragama aktifitas sosial masyarakat terutama ketika mereka mengahdapi persoalan hidup yang sulit diatasi dengan cara yang rasional. Selanjutnya, berkaitan dengan budaya dan tradisi, masyarakat Ciomas tidak hanya kental dengan praktek magisnya, tetapi juga kental dengan berbagai aktifitas keagamaan. Berbagai ritual ibadah dan upacara-upacara slametan hampir selalu muncul dalam siklus kehidupan mereka. Hari-hari besar Islam diisi dengan beragam aktiftas kegamaan yang selalu melibatkan seluruh anggota masyarakat. Aktifitas-aktifitas sosial keagamaan ini tentu saja bagi masyarakat Banten tidak hanya bermakna sebagai ritual ibadah semata, tetapi juga sebagai bentuk kesadaran diri sebagai bagian dari anggota masyarakat yang arus selalu terlibat aktif dan mengambil bagian dalam setiap even sosial. Upacara-upacara atau tradisi keagamaan seperti berbagai slametan ini, tentu saja membangkitkan emosi keagamaan bagi masyarakat Ciomas yang mempraktekan dan meyakininya, juga ada makna solidaritas sosial dan kesetaraan yang terbangun. Hal ini akan berdampak positif bagi pembangunan karakter masyarakat yang mencintai dan mentradisikan kearifan lokal, dan menggali nilai-nilai budaya dan nilai-nilai keagamaan melalui aktifitas soail keagamaan ini. Key Words: Religi, Budaya, Ciomas, Banten
Tipe Item/Data: | Buku |
---|---|
Subjek: | 300 Ilmu Sosial, Sosiologi & Antropologi > 301 Sosiologi & antropologi |
User Penyetor: | lp2m penelitian uinbanten |
Tanggal Disetorkan: | 03 Aug 2019 01:53 |
Perubahan Terakhir: | 03 Aug 2019 01:53 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/4245 |
Actions (login required)
Lihat Item |