TABOO PEREMPUAN BANTEN

Dr. Ayatullah Humaeni, MA, Dr. Ayatullah Humaeni, MA (2019) TABOO PEREMPUAN BANTEN. Laboratorium Bantenologi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Serang - Banten. ISBN 978 - 602 - 6671 - 12 - 7

[img]
Pra Tinjau
Teks
Taboo Perempuan Banten.pdf

Download (2MB) | Pra Tinjau

Abstrak

Penelitian ini mengkaji tentang berbagai jenis taboo perempuan yang tersebar di beberapa daerah di Banten. Bagaimana perempuan Banten mempercayai dan mempraktekan taboo-taboo yang berkembang dan masih ditradisikan dari generasi ke generasi juga menjadi salah satu fokus penelitian ini, disamping juga akan mencoba menganalisa peran, makna dan fungsi taboo bagi perempuan Banten. Taboo atau pantangan merupakan suatu hal yang hampir selalu ada dalam setiap budaya masyarakat dimanapun, terutama budaya masyarakat primitif. Berbagai penelitian, terutama yang dilakukan oleh orang-orang Barat, menunjukan betapa taboo-taboo (pantangan-pantangan) hampir selalu muncul dalam berbagai aktifitas sosial keagamaan masyarakat. Dalam melakukan beragam aktifitas sosial mereka, orang-orang primitif khususnya selalu memperhatikan apakah ada taboo berkaitan dengan aktifitas mereka untuk menghindari hal-hal yang mungkin dilarang dalam taboo yang ada dalam budaya mereka. Taboo ini dianggap bisa menjadi/mengandung pesan-pesan moral bagi masyarakat yang meyakininya sehingga seringkali seseorang yang ingin melakukan sesuatu terpaksa membatalkannya ketika hal itu dianggap bertentangan atau dilarang dalam taboo yang mereka yakini. Penelitian ini mencoba menjawab beberapa topik permasalahan berikut ini: Mengapa perempuan Banten mempercayai taboo-taboo dalam budaya mereka? Apa saja fungsi dan makna taboo bagi masyarakat Banten, khususnya bagi perempuan Banten? Taboo-taboo apa saja yang berkembang dalam budaya Banten? Apa pengaruh taboo dalam aktifitas sosial keagamaan masyarakat Banten? Penelitian ini menggunakan metode penelitian ethnografi yang bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan antropologis-fenomenologis. Ethnografi, menurut James P. Spradley, merupakan pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaan. Tujuan utama etnografi ini adalah untuk memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli, sebagaimana dikemukakan oleh Bronislaw Malinowski, bahwa tujuan etnografi adalah ‘memahami sudut pandang penduduk asli, hubungannya dengan kehidupan, untuk mendapatkan pandangannya mengenai dunianya”. Selanjutnya, Spradley berpendapat bahwa etnografi bermakna untuk membangun suau pengertian yang sistemik mengenai semua kebudayaan manusia dari perspektif orang yang telah mempelajari kebudayaan itu. Dalam menganalisa data, peneliti akan menggunakan pendekatan fungsional-struktural (structural-functional approach). Ini merupakan suatu pandangan tentang sistem sosio-kultural yang menekankan bahwa struktur-struktur yang diamati menunjukan fungsi-fungsi dalam struktur tertentu atau struktur itu menunjukan fungsi dalam sistem yang lebih luas. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kajian pustaka, observasi, dan wawancara mendalam. Keberadaan taboo perempuan dalam budaya Banten, sedikit banyak, punya pengaruh bagi kehidupan social keagamaan masyarakat Banten. Beragam taboo yang ada pada masyarakat Banten, khususnya yang berkaitan dengan taboo perempuan Banten, jika kita analisis maknanya baik secara tekstual maupun kontekstual memilikiki fungsi dan makna sebagai bentuk penjagaan moral dan prilaku, pemeliharaan identitas diri dan identitas sosial, memperkuat hubungan emosional, bentuk perlindungan, sampai simbol kasih sayang dan cinta.

Tipe Item/Data: Buku
Subjek: 300 Ilmu Sosial, Sosiologi & Antropologi > 301 Sosiologi & antropologi
User Penyetor: lp2m penelitian uinbanten
Tanggal Disetorkan: 02 Aug 2019 10:54
Perubahan Terakhir: 02 Aug 2019 13:51
URI: http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/4235

Actions (login required)

Lihat Item Lihat Item

      is powered by EPrints 3 which is developed by the Islamic Institutional Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. More information and software credits.