Jubaedah, Jubaedah (2019) Sejarah Dan Arsitektur Masjid Al-Khadra Kampung Gesing Desa Samangraya Kecamatan Citangkil Kota Cilegon. Diploma atau S1 thesis, UIN SMH BANTEN.
Abstrak
Nama: Jubaedah, Nim: 122400308, Judul Skripsi: Sejarah Dan Arsitektur Masjid Al-Khadra Kampung Gesing Desa Samangraya Kecamatan Citangkil Kota Cilegon Masjid Al-Khadra merupakan salah satu peninggalan masjid di Kota Cilegon yang masih berdiri kokoh di Kampung Gesing. Masjid Al-Khadra dibangun oleh Kiyai Abdul Haq tokoh yang karismatik di zamannya. Fungsi Masjid Al-Khadra tidak mengalami perubahan secara mendasar dari jejak keberadaannya. Secara umum arsitektur bangunan Masjid Al-Khadra mengikuti masjid-masjid Kesultanan Banten seperti Masjid Agung Banten dan Masjid Kasunyatan dan masjid lainnya yang ada di Banten. Berdasarkan latar belakang di atas, maka selanjutnya penulis mencoba merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut 1 Bagaimana Sejarah dan Fungsi Masjid? 2 Bagaimana Sejarah dan Kondisi Objektif Masjid Al-Khadra? 3 Bagaimana Tinajauan Arsitektur Masjid Al-Khadra?. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui 1 Sejarah dan Fungsi Masjid 2 Sejarah dan Kondisi Objektif Masjid Al-Khadra 3 Tinjauan Arsitektur Masjid Al-Khadra. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian sejarah yaitu Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Masjid Al-Khadra merupakan masjid kuno yang dibangun oleh Kiyai Abdul Haq pada tahun 1932. Masjid Al-Khadra terletak di Kampung Gesing Desa Samangraya Kecamatan Citangkil Kota Cilegon. Fungsi dulu dan sekarang Masjid Al-Khadra dijadikan sebagai tempat ibadah, pengajian dan acara Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) masyarakat Samangraya. Kondisi Masjid Al-Khadra bercorak tradisonal daerah. Melalui tinjauan arsitektural bahwa Masjid Al-Khadra memiliki 4 komponen utama diantaranya ruang utama, ruang tengah, ruang tambahan di sayap utara dan selatan, dan teras depan. Ruang utama terdiri dari mihrob, mimbar, dinding, dan unsur pendukungnya jendela, tiang, atap masjid, lantai dan lain sebagainya. Sedangkan bagian ruang tengah masjid atau serambi bentuk bangunannya sama persis dengan bangunan ruang depan yang membedakan hanyalah tidak disertai dengan mihrob dan mimbar, sedangkan bagian ruang tambahan di sayap utara dan selatan, berfungsi sebagai tambahan tempat shalat, dan teras depan.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Subjek: | 2x9 Sejarah Islam dan Modernisasi > 2x9.1 Zaman Nabi |
Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Sejarah Peradaban Islam |
User Penyetor: | M.Pd artina Subhan |
Tanggal Disetorkan: | 11 Jun 2019 02:33 |
Perubahan Terakhir: | 11 Jun 2019 02:33 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/3994 |
Actions (login required)
Lihat Item |