Peranan Komisaris Polisi M. Joesoef Martadilaga Dalam Perang Gerilya Pada Masa Agresi Militer Belanda Di Banten Tahun 1946-1949 M.

Yuningsih, Anbar Septia (2019) Peranan Komisaris Polisi M. Joesoef Martadilaga Dalam Perang Gerilya Pada Masa Agresi Militer Belanda Di Banten Tahun 1946-1949 M. Diploma atau S1 thesis, UIN SMH BANTEN.

[img]
Pra Tinjau
Teks (COVER)
COVER.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (111kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (LAMPIRAN)
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI, DLL.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (751kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (BAB I)
BAB I.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (407kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (BAB II)
BAB II.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (430kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (BAB III)
BAB III.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (264kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (BAB IV)
BAB IV.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (278kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (BAB V)
BAB V.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (123kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (218kB) | Pra Tinjau

Abstrak

Nama: Anbar Septia Yuningsih, NIM :143500473, Judul skripsi :Peranan Komisaris Polisi M. Joesoef Martadilaga Dalam Perang Gerilya Pada Masa Agresi Militer Belanda Di Banten Tahun 1946-1949 M. Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945, Kepolisian Indonesia memasuki sebuah era baru, yakni dapat mengatur sistem organisasi sendiri. Namun ini tidak dapat diartikan bahwa pada saat itu keadaan telah membaik sepenuhnya. Oleh karena itu, timbullah revolusi fisik untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada awal tahun 1946 oleh pemerintahan Perdana Mentri Syahrir daerah Keresidenan Banten kemudian diangkat seorang tokoh lokal Banten untuk mengemban tugs sebagai Kepala Kepolisian Daerah Banten dengan Pangkat Komisaris Polisi Tingkat I (Satu) dan mendapat tugas untuk membentuk polisi Negara di daerah Keresidenan Banten yang bernama M. Joeseof Martadilaga. Komisaris M. Joesoef Martadilaga dilahirkan di Waringinkurung, Serang, pada tahun 1908. Sejak bulan Mei 1946 bertugas sebagai Kepala Kepolisian Keresidenan Banten, menggantikan Komisaris Oskar Kusumaningrat. Ketika Banten diduduki oleh Belanda, Komisaris M. Joesoef Martadilaga bersama pasukan yang dibawanya mengungsi ke daerah pedalaman, untuk bergerilya di daerah Cibaliung tepatnya didaerah Cikeusik. Berdasarkan latar belakang diatas, maka selanjutnya penulis mencoba merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Bagaimana Riwayat Hidup Komisaris Polisi M. Joesoef Martadilaga? (2) Bagaimana Agresi Militer Belanda Di Banten Tahun 1946-1949 M? (3) Bagaimana Peran Komisaris Polisi M. Joesoef Martadilaga Dalam Perang Gerilya di Banten Masa Agresi Militer Belanda tahun 1946-1949 M? Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui : (1) Riwayat Hidup Komisaris Polisi M. Joesoef Martadilaga? (2) Agresi Militer Belanda Di Banten Tahun 1946-1949 M. (3) Bagaimana Peran Komisaris Polisi M. Joesoef Martadilaga Dalam Perang Gerilya di Banten Masa Agresi Militer Belanda tahun 1946-1949 M (3) Peran Komisaris Polisi M. Joesoef Martadilaga Dalam Perang Gerilya di Banten Masa Agresi Militer Belanda tahun 1946-1949 M. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Komisaris Polisi M. Joesoef Martadilaga adalah seorang pejabat dari kepolisian yang berjuang melawan tentara Belanda di pedalaman Banten Selatan dan mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia, namun harus berhadapan dengan pasukan Bambu Runcing pimpinan Chaerul Saleh dan menangkap yang pro Republik kemudian M. Joesoef Martadilaga dan pejabat lainnya dipaksa oleh pasukan Bambu Runcing untuk tidak mengakui Konferensi Meja Bundar (KMB), namun M. Joesoef Martadilaga tetap berpegang terhadap Negara Republik Indonesia sehingga akhirnya di bunuh dengan Kejam dan dikuburkan di satu liang lahat beserta KH. Fatoni (Wakil Residen Banten) dan Letnan R. Muchtar dari kalangan Militer. iii FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB UNIVERSITAS

Tipe Item/Data: Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1)
Subjek: 900 Sejarah > 920 Biografi & silsilah
900 Sejarah > 920 Biografi & silsilah > 921 (Optional number)
Divisi: Fakultas Ushuluddin dan Adab > Sejarah Dan Kebudayaan Islam
User Penyetor: M.Pd artina Subhan
Tanggal Disetorkan: 25 Apr 2019 04:48
Perubahan Terakhir: 25 Apr 2019 04:48
URI: http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/3657

Actions (login required)

Lihat Item Lihat Item

      is powered by EPrints 3 which is developed by the Islamic Institutional Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. More information and software credits.