Romi, Romi (2019) Tradisi Mapasili dan Matampung Dalam Ritus Kematian Etnis Bugis di Karangantu Banten. Diploma atau S1 thesis, UIN SMH BANTEN.
|
Teks (COVER)
01. COVER skripsi.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (108kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (ABSTRAK)
2. Abstrak.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (88kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (BAB I)
BAB I skripsi.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (265kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (BAB II)
BAB II skripsi.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (291kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (BAB III)
BAB III skripsi.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (301kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (BAB IV)
BAB IV skripsi.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (310kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (BAB V)
BAB V skripsi.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (94kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI baru.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (209kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (DAFTAR PUSTAKA)
daftar pustaka revisi.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (91kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Nama: Romi, NIM: 143500436 Judul Skripsi:Tradisi Mapasili dan Matampung Dalam Ritus Kematian Etnis Bugis di Karangantu Banten Ritus kematian bagi masyarakat Kampung Bugis Karangntu Banten memiliki karakteristik yang khas dan berbeda dari ritus-ritus lainya. Dua hal yang menarik dari ritus kematian masyaakat Kampung Bugis di Karangantu Banten adalah ritual Mapasili dan Matampung. Dua rangkaian kegiatan dalam ritus kematian ini tidak ditemukan di kebudayaan mana pun, termasuk dalam ritus kematian masyarakat Banten. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, perumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut: (1). Bagaimana tradisi mapasili dan matampung dalam ritus kematian etnis Bugis di Karangantu Banten?, (2). Apa fungsi dan makna tradisi mapasili dan matampung dalam ritus kematian etnis Bugis di Karangantu Banten?, (3). Simbol-simbol apa saja yang digunakan dalam tradisi mapasili dan matampung dalam ritus kematian etnis Bugis di Karangantu Banten?. Adapun tujuan penelitian ini adalah: (1). Untuk mendeskripsikan tradisi mapasili dan matampung dalam ritus kematian etnis Bugis di Karangantu Banten, (2). Untuk mengidentifikasi fungsi dan makna tradisi mapasili dan matampung dalam ritus kematian etnis Bugis di Karangantu Banten, (3). Untuk menganalisa makna simbolik tradisi mapasili dan matampung dalam ritus kematian etnis Bugis di Karangantu Banten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kebudayaan melalui pendekatan antropologis yang meliputi: 1. penentuan lokasi penelitian, 2. teknik pengumpulan data diantaranya kajian kepustakaan, dan wawancara mendalam, 3. Teknik analisis data. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan. Tradisi Mapasili adalah ritual pembersihan yang umumnya dilakukan oleh orang-orang Bugis di Karangantu Banten pada hari ke-3 setelah kematian. Ritual Mapasili ini dilakukan di rumah orang yang meninggal dunia dan dilakukan oleh perempuan atau ibu-ibu yang biasa melakukan ritual mapasili yang oleh orang Bugis Karangantu disebut Sanro. Setelah acara Mapasili selesai, acara puncak dari ritus kematian masyarakat Bugis baik yang ada di Sulawesi Selatan maupun di Banten adalah ritual Matampung. Upacara ini umumnya dilakukan secara besar-besaran dengan mengundang sanak keluarga, juga mengundang para tetangga, teman, dan hampir seluruh warga Kampung Bugis. Adapun fungsi dari ritual mapasili ini adalah agar keluarga yang ditinggal mati tidak terus menerus terbayang-terbayang atau teringat keluarganya yang meninggal. Sedangkan fungsi ritual matampung memiliki dua fungsi, yaitu makna spiritual dan makna sosial/ kolektif. Secara spiritual, ritual ini berfungsi memberikan ketenangan batin kepada keluarga si mayit karena dengan melakukan ritual Matampung ini tugas dan tanggung jawab mereka terhadap si mayit sudah dianggap selesai. Adapun makna sosial yang terkandung dalam ritus Matampung salah satunya adanya sifat dan sikap egaliter (kesetaraan) antar anggota masyarakat. Seluruh kehidupan manusia diliputi dengan simbol. Simbol mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hubungan antara satu manusia dengan manusia lain, antara satu masyarakat dengan masyarakat lain, juga dilakukan dengan simbol-simbol. Salah satu contoh dalam ritual kematian masyarakat Bugis yang menggunakan simbol-simbol seperti: Air, Bunga, 7 rupa, Memotong sepasang ayam kampung (jantan dan betina) dan larangan mencuci dan menggunakan barang-barang si mayit sebelum acara Mapasili.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Subjek: | 2x3 Aqaid, Aqidah, Akidah, Ilmu Kalam > 2x3.9 Islam tentang Agama dan Aliran Lain, Hubungan Islam dengan Agama dan Aliran Lain |
Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Sejarah Peradaban Islam |
User Penyetor: | M.Pd artina Subhan |
Tanggal Disetorkan: | 13 Feb 2019 07:06 |
Perubahan Terakhir: | 13 Feb 2019 07:06 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/3371 |
Actions (login required)
Lihat Item |