Suenawati, Suenawati (2018) “Konsep Keluarga dalam Perspektif Alqurān (Studi Komparatif Antara Tafsir Fī Ẓilālil Qurān karya Sayyid Quṭb dan Tafsir Alqurān dan Tafsirnya karyaKementerian Agama RI). Diploma atau S1 thesis, Universitas Islam Negeri "SMH" Banten.
|
Teks (FULL SKRIPSI)
SUENAWATI 133200214.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (3MB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Keluarga adalah pijakan pertama dalam pembentukan masyarakat, jika keluarga baik maka masyarakatnya akan baik,begitupun sebaliknya. karena itu, Islam memberikan perhatian yang besar dan serius dalam membentuk keluarga bahagia, penuh dengan cinta dan kasih sayang. Dari latar belakang di atas masalah yang dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan keluarga, 2. Bagaimana penafsiran Sayyid Quṭb dan Kementerian Agama RI tentang ayat-ayat keluarga, serta persamaan dan perbedaannya. Tujuan penelitian ini yaitu, 1. Untuk mengetahui pengertian keluarga, 2. Untuk mengetahui penafsiran Sayyid Quṭb dan Kementerian Agama RI tentang ayat-ayat keluarga, sera persamaan dan perbedaannya Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode komparatif. Dari beberapa permasalahan di atas dapat disimpulkan bahwa: 1).Keluarga dalam pengertian yang umum adalah satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat. Masyarakat terus berkembang, baik secara horizontal maupun vertikal menjadi suku atau bangsa. Dan beranggotakan suami, istri, serta anak. 2). Penafsiran Sayyid Quṭb dan Kementerian Agama RI terhadap ayat-ayat alqurān tentang keluarga ialah: a) Pemeliharaan keluarga agar terhindar dari api neraka. Sayyid Quṭb dan Kementerian menafsirkan perintah untuk melindungi dirinya dan keluarganya dari api neraka. Perbedaannya Sayyid tidak menjelaskan caranya, Sedangkan Kementerian Agama menjelaskan caranya dengan taat dan sabar. b). Menyuruh anggota keluarga untuk melaksanakan shalat. Sayyid Quṭb dan Kementerian Agama menafsirkan bahwa perintah kepada muslimin untuk memerintahkan keluarganya agar mengerjakan shalat dan bersabar. Perbedaannya Sayyid Quṭb menjelaskan sabar disini ialah sabar mengerjakan shalat, Sedangkan Kementerian Agama menjelaskan sabar dalam shalat dan dalam kesehariannya harus tabah dansabar. c). Kisah keluarga Imran, QS. Al-Imran: 33. Kedua penafsir samasamamenafsirkan bahwa Adam dan Nuh adalah pribadinya yangdiceritakan, sedangkan keluarga Ibrahim dan keluarga Imran adalahkeluarga yang dipilih oleh Allah. Letak perbedaannya bahwa Sayyid Quṭbmenafsirkannya lebih kepada keluarga Ibrahim dan keluarga Imrannyadari pada nabi Adam dan Nabi Nuh, sedangkan Kementerian Agamamenafsirkannya dengan menceritakan tentang kenabian nabi Adam, Nuh,Ibrahim serta keturunannya yaitu keluarga Imran
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Subjek: | 2x1 Al Quran dan ilmu yang terkait > 2x1.3 Tafsir Al-Quran > 2x1.31 Ilmu Tafsir |
Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Ilmu Alquran dan Tafsir |
User Penyetor: | Tina |
Tanggal Disetorkan: | 30 Okt 2018 13:08 |
Perubahan Terakhir: | 30 Okt 2018 13:08 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/2614 |
Actions (login required)
Lihat Item |