MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF IBNU KHALDUN

UMAM, KHOIRUL (2018) MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF IBNU KHALDUN. Diploma atau S1 thesis, Universitas Islam Negeri "SMH" Banten.

[img]
Pra Tinjau
Teks (COVER)
Kaper Warna.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (89kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (ABSTRAK)
Abstrak.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (86kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (DAFTAR ISI)
Daftar Isi.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (88kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (BAB I)
BAB I.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (539kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (BAB II)
BAB II.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (476kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (BAB III)
BAB III.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (406kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (BAB IV)
BAB IV.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (510kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (BAB V)
BAB V.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (91kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (146kB) | Pra Tinjau

Abstrak

Masyarakat menurut Ibnu Khaldun merupakan sekumpulan manusia yang berkontribusi dalam menjalankan aktivitasnya sebagai penggerak di muka bumi. Fitrah manusia yang paling dasar adalah membentuk sebuah perkumpulan untuk saling membutuhkan satu sama lain dan kuat dalam menghadapi kehidupan, yang bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap kejahatan dan penjajahan yang dilakukan oleh sekelompok orang. Selanjutnya, Ibnu Khaldun membagi masyarakat ke dalam dua bagian. Pertama, masyarakat Badui, yang memiliki watak keras dan memiliki rasa solidaritas yang tinggi terhadap anggota keluarga, kelompok, dan golongannya. Kedua, masyarakat kota, yang memiliki sifat menetap, tidak berpindah-pindah, dan malas. Terdapat beberapa persoalan dalam penelitian ini, yang kemudian menjadi rumusan diantaranya: 1. Bagaimana latar belakang kehidupan Ibnu Khaldun? 2. Bagaimana pandangan Ibnu Khaldun tentang konsep masyarakat? 3. Bagaimana hubungan agama dan negara dalam masyarakat? Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui konsep pemikiran Ibnu Khaldun. 2. Untuk mengetahui pendangan Ibnu Khaldun tentang konsep masyarakat. 3. Untuk memahami hubungan agama dan negara dalam masyarakat. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriftif dengan mencoba memecahkan sebuah permasalahan yang masih belum jelas, bersifat sementara, bahkan cenderung dinamis. Terkait dengan pengumpulan data, penulis menggunakan penelitian kepustakaan (library reseach), yaitu mengumpulkan data-data yang berkaitan langsung dengan judul yang penulis bahas, baik berupa buku ilmiah maupun yang lainnya.Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu: bahwa masyarakat dalam perspektif Ibnu Khaldun merupakan sekumpulan manusia yang berkontribusi dalam menjalankan aktivitasnya sebagai penggerak di muka bumi. Ibnu Khaldun membagi masyarakat ke dalam dua bagian inti. Pertama, masyarakat BaduiKedua, masyarakat kota, yang memiliki sifat malas, menetap, berkembang. Di antara kedua masyarakat tersebut sering terjadi konflik yang diakibatkan adanya rasa solidaritas, faktor ekonomi, dan faktor politik.

Tipe Item/Data: Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1)
Subjek: 200 Agama > 210 Filsafat & teori agama > 215 Sains & agama
Divisi: Fakultas Ushuluddin dan Adab > Filsafat Agama
User Penyetor: S.IIP AINUN NAJAH
Tanggal Disetorkan: 23 Okt 2018 03:10
Perubahan Terakhir: 23 Okt 2018 03:10
URI: http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/2503

Actions (login required)

Lihat Item Lihat Item

      is powered by EPrints 3 which is developed by the Islamic Institutional Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. More information and software credits.