Zaynah, Ibia (2025) Tradisi Bubur Suro Sepuluh Muharram (Studi Living Hadis di Kampung Cibogo, Desa Banyumas Kecamatan Bojong Kabupaten Pandeglang). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten.
|
Teks
S_IH_211370037_Cover.pdf Download (90kB) |
|
|
Teks
S_IH_211370037_Lampiran Depan.pdf Download (689kB) |
|
|
Teks
S_IH_211370037_Bab I.pdf Download (347kB) |
|
|
Teks
S_IH_211370037_Bab II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (384kB) |
|
|
Teks
S_IH_211370037_Bab III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (723kB) |
|
|
Teks
S_IH_211370037_Bab IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (609kB) |
|
|
Teks
S_IH_211370037_Bab V.pdf Download (162kB) |
|
|
Teks
S_IH_211370037_Daftar Pustaka.pdf Download (737kB) |
Abstrak
Terdapat dua permasalahan yang penulis kaji: 1) bagaimana pelaksanaan tradisi bubur suro sepuluh Muḥarram? 2) bagaimana pemahaman masyarakat terkait tradisi bubur suro sepuluh Muḥarram serta nilai-nilai living hadis pada tradisi bubur suro sepuluh Muḥarram? Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) untuk mengetahui pelaksanaan dan penerapan dalam tradisi bubur suro sepuluh Muḥarram di Kampung Cibogo, Desa Banyumas Kecamatan Bojong Kabupaten Pandeglang 2) untuk mengetahui pemahaman masyarakat terdapat tardisi bubur suro sepuluh Muḥarram serta mengetahui nilai-nilai living hadis pada tradsisi bubur suro sepuluh Muḥarram di kampung Cibogo, Desa Banyumas Kecamatan Bojong Kabupaten Pandeglang Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode lapangan (field research) dengan pendekatan living hadis dan analisis buku untuk mencari hadis-hadis yang berkaitan dengan tradisi yang diteliti. Objek penelitian untuk menggali informasi terkait tradisi bubur suro sepuluh Muḥarram di Kampung Cibogo, Desa Banyumas Kecamatan Bojong Kabupaten Pandeglang. Adapun metode yang digunakan yakni metode kualitatif dengan dua pendekatan yaitu teologis dan sosiologis, dengan teknik pengumpulan data melalui tiga teknik yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil yang dapat diambil dari hasil penelitian yang dilakukan, bahwa tradisi bubur suro sepuluh Muhuarram merupakan upaya untuk kita selalu bersyukur kepada Allah Swt atas apa yang diberikan yang di terapkan bersedekah. Tradisi bubur suro sepuluh Muḥarram di kampung Cibogo, Desa Banyumas Kecamatan Bojong Kabupaten Pandeglang. Tradisi ini berlandaskan pada penafsiran kitab I’anah Tholibin karya Al-‘Allamah ‘Abu Bakr Utsman bin Muhammad Syata al-Dimyathi al-Bakri, yang menghubungkannya dengan peristiwa banjir Nabi Nuh As. Pelaksanaannya diawali dengan doa keselamatan dan tawassul, diikuti dengan shalawat nabi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi ini adalah bentuk syukur kepada Allah Swt. yang diwujudkan melalui sedekah.
| Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
|---|---|
| Kata Kunci (keywords): | Tradisi, bubur suro, living hadis |
| Subjek: | 2x2 Hadist dan ilmu yang terkait |
| Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Ilmu Hadits |
| User Penyetor: | S.S.I Fadhilah NH |
| Tanggal Disetorkan: | 01 Sep 2025 09:23 |
| Perubahan Terakhir: | 01 Sep 2025 09:25 |
| URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/17463 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Item |
