Ramdani, Ikhwan (2024) Makna AL-Baitul Makmur dalam Al-Qur'an Studi Komparatif Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Mizan. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

	Teks S_IAT_201320025_Cover.pdf Download (300kB)
	Teks S_IAT_201320025_Lampiran Depan.pdf Download (1MB)
	Teks S_IAT_201320025_BAB I.pdf Download (446kB)
	Teks S_IAT_201320025_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (667kB)
	Teks S_IAT_201320025_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (407kB)
	Teks S_IAT_201320025_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (707kB)
	Teks S_IAT_201320025_BAB V.pdf Download (118kB)
	Teks S_IAT_201320025_Daftar Pustaka.pdf Download (241kB)

Abstrak

Skripsi ini akan membahas tentang makna Baitul Makmur dalam Al-Qur’an. Baitul Makmur merupakan sebuah tempat suci yang berada di langit ketujuh, di mana para malaikat beribadah, namun dalam hal ini penulis akan meneliti dan menganalisis pandangan kedua mufassir yaitu Ibnu Katsir dan Muhammad Thabathaba’i mengenai makna Baitul Makmur. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah : 1) Bagaimana penafsiran Tafsir Ibnu Katsir dan Muhammad Thabathbai tentang makna baitul makmur pada Al-Quran ? 2) Bagaimana persamaan dan perbedaan kedua mufasir tersebut mengenai makna baitul makmur dalam Al-Qur’an ? Adapun tujuan penelitian ini yaitu : 1) Untuk mengetahui penafsiran Tafsir Ibnu Katsir dan Muhammad Thabathbai tentang makna baitul makmur pada Al-Quran ? 2) Untuk mengeathui persamaan dan perbedaan kedua mufasir tersebut mengenai makna baitul makmur dalam Al-Qur’an ? Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis kepustakaan (library research) yaitu sumber yang digunakan dalam penyelidikan ini berasal dari bahan-bahan tertulis yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, meliputi berbagai sumber seperti buku, makalah, artikel, jurnal, dan sejenisnya. Sedangkan yang menjadi sumber primernya yaitu kitab Tafsir Al-Qur’an Al Adzim karya Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Mizan karya Muhammad Thabathaba’i. Hasil pada penelitian menunjukkan bahwa : 1) Dalam penafsirannya, Ibnu Katsir menjelaskan mengenai Baitul Makmur yang berlandaskan dari dua hadis yang sahih, diantaranya Ibnu Hatim menyampaikan hadits Nabi Muhammad SAW, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW berkata dalam Hadis Isra' Mi'raj setelah melewati ke langit ketujuh. Dalam tafsirnya Muhammad Thabathaba’i terdapat ikhtilaf (perbedaan) mengenai tempat atau posisi Baitul Makmur, ada yang berpendapat dilangit ke empat (dalam majmu), sebagain lagi ada yang berpendapat dilangit ke tujuh dan pertama. Akan tetapi dalam penafsiran Thabathaba’i bahwa Baitul Makmur merupakan tempat beribadahnya para malaikat kepada Allah SWT. 2) persamaan kedua mufasir mengenai makna Baitul Makmur yaitu : - Lokasi: kedua mufasir setuju bahwa Baitul Ma'mur berada di langit ketujuh. -Fungsi: Kedua mufasir menekankan bahwa Baitul Makmur digunakan para malaikat untuk beribadah. -Jumlah Malaikat: Semua mufasir menyebutkan bahwa setiap hari ada 70.000 malaikat yang masuk ke Baitul Ma'mur. -Kedua mufasir : mengutip hadits dari Shahih Bukhari dan Muslim. Adapun persamaan dari kedua mufasir tersebut yaitu : Ibnu Katsir mengutip ayat Al-Qur’an yang menyebutkan Baitul Makmur berada di langit ke tujuh. Namun, perbedaan dalam penafsirannya lokasi/tempat Baitul Makmur Muhammad Thabathba’i terbagi menjadi tiga perspektif, ada yang mengatakan di langit ke empat, di langit ke tujuh, dan ada di langit ke pertama.

Tipe Item/Data:	Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1)
Kata Kunci (keywords):	Baitul Makmur, Ibnu Katsir, Muhammad Thabathaba’i
Subjek:	2x1 Al Quran dan ilmu yang terkait > 2x1.3 Tafsir Al-Quran > 2x1.31 Ilmu Tafsir
Divisi:	Fakultas Ushuluddin dan Adab > Ilmu Alquran dan Tafsir
User Penyetor:	S.Hum Prihantini Noor Akmalia
Tanggal Disetorkan:	24 Mar 2025 03:20
Perubahan Terakhir:	24 Mar 2025 03:20
URI:	http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/16685

Actions (login required)

Lihat Item