Ayati, Siti (2024) Sejarah Tragedi Kekerasan terhadap Perempuan Tionghoa di Indonesia pada Peristiwa Kerusuhan Mei di Jakarta Tahun 1998. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

	Teks S_SPI_191350100_Cover.pdf Download (332kB)
	Teks S_SPI_191350100_Lampiran Depan.pdf Download (793kB)
	Teks S_SPI_191350100_BAB I.pdf Download (422kB)
	Teks S_SPI_191350100_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (381kB)
	Teks S_SPI_191350100_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (342kB)
	Teks S_SPI_191350100_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (346kB)
	Teks S_SPI_191350100_BAB V.pdf Download (190kB)
	Teks S_SPI_191350100_Daftar Pustaka.pdf Download (429kB)

Abstrak

Kerusuhan Mei 1998 merupakan salah satu peristiwa bersejarah dalam perjalanan bangsa, peristiwa ini memberikan dampak yang kompleks terhadap semua lapisan masyarakat yang mengalaminya di berbagai daerah. Kekerasan politik, termasuk kekerasan negara, merupakan salah satu ciri menonjol dalam sejarah abad 20 dalam seluruh sejarah peradaban manusia. Ironisnya, kekerasan politik sangat kurang mendapatkan perhatian serius di kalangan ilmuwan sosial. Hingga di penghujung abad ini, masih terlalu banyak yang kita tidak pahami, bahkan tidak mampu kita pertanyakan, tentang seluk-beluk kekerasan politik, termasuk kekerasan Negara. Bentuk-bentuk kekerasan seksual yang ditemukan dalam kerusuhan Mei 1998 lalu, dapat dibagi dalam beberapa kategori yaitu: perkosaan, perkosaan dan penganiayaan, penyerangan seksual/penganiayaan dan pelecehan seksual terhadap perempuan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: (1). Bagaimana Kekerasan Terhadap Perempuan Tionghoa Pada Peristiwa Kerusuhan Mei di Jakarta Tahun 1998? (2). Bagaimana Perempuan Tionghoa Pada Masa Orde Baru? (3). Bagaimana Dampak Kekerasan Terhadap Perempuan Tionghoa Pada Peristiwa Kerusuhan Mei di Jakarta Tahun 1998? Adapun tujuan adalah: (1). Mengetahui Kekerasan Terhadap Perempuan Tionghoa Pada Peristiwa Kerusuhan Mei di Jakarta Tahun 1998. (2). Mengetahui Kondisi Perempuan Tionghoa pada Masa Orde Baru. (3). Mengetahui Dampak Kekerasan Terhadap Perempuan Tionghoa pada Peristiwa Kerusuhan Mei di Jakarta Tahun 1998. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi empat tahapan, yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa Puncak kekerasan terhadap perempuan di masa orde baru terjadi ketika kerusuhan Mei 1998. Tindakan kekerasan seksual yang terjadi di tengah kerusuhan 13-15 Mei 1998 tidak dapat dilepaskan dari beragam dinamika situasi nasional yang kacau pada saat itu. Pemilihan korban bukan merupakan tindakan acak, perempuan etnis Tionghoa menjadi target yang cocok karena berada di posisi yang lemah secara gender dan politik sehingga sulit melakukan pembelaan dan pelindungan diri. Mereka mengalami triple minority, yaitu sebagai perempuan, Tionghoa dan Kristen. Dampak kekerasan terhadap perempuan Tionghoa pada peristiwa kerusuhan Mei di Jakarta tahun 1998 Perekonomian negara semakin terpuruk. Kerusuhan Mei 1998 mengakhiri pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto selama 32 tahun. Dampak psikologi jatuhnya korban tewas, luka, korban kekerasan seksual, dan berbagai Tindakan anarkisme pada saat Kerusuhan Mei 1998 menimbulkan luka mendalam bagi penyintasnya. Negara punya kewajiban untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat Indonesia, khususnya kepada korban.

Tipe Item/Data:	Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1)
Kata Kunci (keywords):	kekerasan, perempuan Tionghoa, kerusuhan Mei di Jakarta Tahun 1998
Subjek:	900 Sejarah > 902 Aneka Ragam Sejarah
Divisi:	Fakultas Ushuluddin dan Adab > Sejarah Peradaban Islam
User Penyetor:	S.Hum Prihantini Noor Akmalia
Tanggal Disetorkan:	19 Mar 2025 07:45
Perubahan Terakhir:	19 Mar 2025 07:45
URI:	http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/16657

Actions (login required)

Lihat Item