Tela’ah Ayat-Ayat Iṭab terhadap Nabi Muhamad SAW (Studi Komparatif Sayyid Qutb dan Sayid Muhamad Husein Ṭhabaṭabi)

Latif, Abdul (2024) Tela’ah Ayat-Ayat Iṭab terhadap Nabi Muhamad SAW (Studi Komparatif Sayyid Qutb dan Sayid Muhamad Husein Ṭhabaṭabi). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

[img] Teks
S_IAT_201320029_Cover.pdf

Download (210kB)
[img] Teks
S_IAT_201320029_Lampiran Depan.pdf

Download (1MB)
[img] Teks
S_IAT_201320029_Bab I.pdf

Download (258kB)
[img] Teks
S_IAT_201320029_Bab II.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (311kB)
[img] Teks
S_IAT_201320029_Bab III.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (391kB)
[img] Teks
S_IAT_201320029_Bab IV.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (653kB)
[img] Teks
S_IAT_201320029_Bab V.pdf

Download (130kB)
[img] Teks
S_IAT_201320029_Daftar Pustaka.pdf

Download (391kB)

Abstrak

Para Rasul Allah merupakan figur keteladanan dan guru bagi segenap umat manusia. Setiap mereka adalah rahmat bagi kaum atau bagi zamannya hingga Muhammad SAW. sebagai Nabi dan Rasul yang terakhir, beliau datang menjadi rahmat bagi seluruh alam. Rasulullah SAW. merupakan salah seorang utusan Allah SWT. yang mengemban amanah untuk menyampaikan risalah agama serta menjadi contoh keteladanan bagi seluruh umat manusia, sosok manusia yang memiliki kepribadian agung dan seseorang yang paling sempurna. Meskipun demikian, di sisi lain Allah SWT. juga pernah menegur Rasulullah SAW. sebagaimana yang telah termaktub dalam Al-Qur’an. Permasalahan inilah yang melatarbelakangi penelitian ini. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah : 1) Bagaimana Klasifikasi Ayat-Ayat Tentang Iṭab (Teguran), 2) Bagaimana Penafsiran Makna Iţāb (Teguran) Terhadap Teguran Nabi Muhammād SAW Menurut Pandangan Sāyyid Qutb dan Thābathāba’I ? 3) Apa Persamaan dan Perbedaan Penafsiran Makna Itab Menurut Sāyyid Qutb dan Thābathāba’I ? Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis kepustakaan (library research) yaitu sumber yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua sumber, pertama sumber primer Tafsir Fi Dzilal Al-Qur’an dan Al-Mizan. Kedua, sumber sekunder berasal dari bahan bahan tertulis yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, meliputi berbagai sumber seperti buku, makalah, artikel, jurnal, dan sejenisnya. Hasil pada penelitian menunjukkan bahwa : 1) Menurut Thābathāba’i, 'Iţāb merupakan salah satu jenis ayat Al-Qur'ān yang berfungsi sebagai teguran Allāh SWT terhadap Rasulullah SAW. Dalam menafsirkannya Thābathāba’i menggunakan metode Al-Qur’ān bil Quran, yaitu menafsirkan suatu ayat Al-Qur’ān dengan ayat Al-Qur’ān lainnya, hal ini untuk menunjukkan hubungan (kolerasi) antara ayat satu dengan yang lainnya. Sedangkan menurut pandangan Sāyyid Qutb mengenai 'Iţāb (teguran) terhadap Nabi Muhāmmād SAW menunjukkan bahwa teguran dalam Al Qur’ān berfungsi sebagai alat pendidikan dan pengingat bagi umat manusia. Melalui 'Iţāb , Allāh SWT tidak hanya menegur Nabi Muhāmmād SAW tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya mengikuti petunjuk Nya. 2) Mengenai teguran Allāh SWT. terhadap Rāśulūllāh SAW. dalam Al Qur’ān, penulis mengklasifikasikannya di antaranya adalah mengenai sikap beliau yang bermuka masam terhadap ummi maktum, memberikan izin kepada orang-orang munafik untuk tidak ikut berperang, menshalatkan orang munafik yang mati dalam keadaan kafir, memintakan ampunan bagi orang-orang musyrik, menggerakkan lisan ketika turun wahyu, melaknat orang-orang musyrik, menghendaki harta rampasan perang, membuat perjanjian dengan orang-orang musyrik mekkah tanpa kata ‘Insyā Allāh‟ dan mengharamkan hal yang dihalalkan Allāh SWT. 3) Berdasarkan penafsiran Sāyyid Qutb dan Thābathāba’i tentang Iţāb kepada Nabi SAW, dapat disimpulkan: pertama, kedua ahli tafsir Sama-sama menafsirkan dan membahas tentang Iţāb terhadap Nabi Muhāmmād SAW. Kedua, Dalam menafsirkan Iţāb, Sāyyid Qutb menggunakan dua istilah, yaitu Iţāb dan Tazdkirah (peringatan) sedangkan Thābathāba’i hanya mengggunakan istilah Iţāb, Peringatan dan teguran. Ketiga, Dari segi Bahasa, Sāyyid Qutb membagi menjadi 2 macam, yaitu Iţāb yang keras dan Iţāb yang lembut. Sedangkan Thābathāba’i hanya menggunakan satu macam, yaitu Iţāb lembut.

Tipe Item/Data: Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1)
Kata Kunci (keywords): Konsep itab, Sayyid Qutb, thabathaba'i
Subjek: 2x1 Al Quran dan ilmu yang terkait > 2x1.3 Tafsir Al-Quran
Divisi: Fakultas Ushuluddin dan Adab > Ilmu Alquran dan Tafsir
User Penyetor: S.S.I Fadhilah Nurinsani Hidayat
Tanggal Disetorkan: 06 Mar 2025 06:31
Perubahan Terakhir: 06 Mar 2025 06:31
URI: http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/16523

Actions (login required)

Lihat Item Lihat Item

      is powered by EPrints 3 which is developed by the Islamic Institutional Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. More information and software credits.