Rumyati, Rumyati (2024) Tradisi Pingitan Menjelang Pernikahan di Kelurahan Banten Kota Serang Tinjauan ‘Urf dan Maslahah Mursalah. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

	Teks S_HKI_201110094_Cover.pdf Download (155kB)
	Teks S_HKI_201110094_Lampiran Depan.pdf Download (635kB)
	Teks S_HKI_201110094_BAB I.pdf Download (502kB)
	Teks S_HKI_201110094_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (446kB)
	Teks S_HKI_201110094_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (210kB)
	Teks S_HKI_201110094_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (256kB)
	Teks S_HKI_201110094_BAB V.pdf Download (152kB)
	Teks S_HKI_201110094_Daftar Pustaka.pdf Download (236kB)

Abstrak

Tradisi Pingitan menjelang pernikahan merupakan salah satu kebiasaan yang masih dijalankan di beberapa daerah di Indonesia, termasuk di Kelurahan Banten. Pingitan biasanya melibatkan pengasingan calon pengantin perempuan dari kehidupan social selama beberapa waktu sebelum pernikahan. Tujuan tradisi ini antara lain untuk menjaga kehormatan calon pengantin, mempersiapkan mental dan fisik, serta sebagai simbol kesucian dan penghormatan terhadap adat istiadat yang diwariskan turun temurun. Dalam konteks Hukum Islam, Urf atau tradisi lokal diakui sebagai salah satu sumber hukum selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat. Selain itu,konsep Maslahah Mursalah menekankan pada kemaslahatan umum yang tidak secara eksplisit diatur dalam teks-teks syariat. Oleh karena itu, tradisi pingitan dapat dianalisis melalui kerangka Urf dan Maslahah mursalah untuk memahami relevansi dan manfaatnya dalam masyarakat kontemporer. Tradisi Pingitan memiliki manfaat bagi masyarakat Banten salah satunya ialah menumbuhkan rasa saling percaya dan terhindar dari marabahaya, ditinjau dari Urf dan Maslahah mursalah bahwa tradisi ini tidak bertentangan dengan Hukum Islam. Bahkan masyarakat Banten menerima dan meyakini bahwa pingitan memiliki nilai-nilai dan manfaat yang positif bagi calon pengantin. Penelitian ini dilakukan di Masyarakat Kelurahan Banten, fokus penelitian ini kepada calon pengantin perempuan yang akan melaksanakan pernikahan, tinjauan dilakukan dari perspektif Urf dan Maslahah mursalah. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2024 sehingga mendapatkan data yang releven dengan kondisi terkini. Rumusan masalahnya adalah: Bagaimana tradisi Pingitan menjelang Pernikahan di Kelurahan Banten Kota. Serang? Bagaimana tinjauan ‘Urf dan Maslahah Mursalah terhadap Tradisi Pingitan Menjelang Pernikahan di Kelurahan Banten Kota Serang? Urf merupakan tradisi yang diterima secara umum dalam masyarakat dan tidak bertentangan dengan syariat karena dapat dijadikan sebagai sumber hukum. Maslahah Mursalah dapat memberi praktik yang tidak diatur secara eksplisit dalam syariat tetapi membawa kebaikan dan menghindari kerusakan dan dapat diterima oleh hukum islam. Budaya pingitan menjadi kebiasaan masyarakat yang dibentuk oleh nilai-nilai budaya dan norma social yang diwariskan oleh generasinya. Tradisi pingitan bisa berubah seiring waktu dengan perkembangan masyarakat dan perubahan nilai-nilai social. Skripsi ini menggunakan metode penelitian hukum sosiologis dan menggunakan Field Research (data lapangan), data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap peserta tradisi pingitan serta tokoh masyarakat yang terlibat. diperoleh kesimpulan bahwa Tradisi pingitan menjelang pernikahan selama 2 minggu, 7 hari,dan 1 hari dan disunnahkan berpuasa Litolabil barokaati fii nikah.

Tipe Item/Data:	Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1)
Kata Kunci (keywords):	Pingitan, ‘Urf, Maslahah Mursalah
Subjek:	2x4 Fiqh > 2x4.3 Hukum Perkawinan / Munakahat
Divisi:	Fakultas Syari'ah > Hukum Keluarga Islam
User Penyetor:	S.Hum Prihantini Noor Akmalia
Tanggal Disetorkan:	12 Des 2024 02:58
Perubahan Terakhir:	12 Des 2024 02:58
URI:	http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/15968

Actions (login required)

Lihat Item