Uyun, Kurotul (2024) Konservasi Phalaenopsis amboinensis J.J.S., Secara In Vitro Melalui Pertumbuhan Lambat Menggunakan Paklobutrazol. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Teks
S_BIO_201710062_Cover.pdf Download (94kB) |
|
Teks
S_BIO_201710062_Lampiran Depan.pdf Download (1MB) |
|
Teks
S_BIO_201710062_Bab I.pdf Download (383kB) |
|
Teks
S_BIO_201710062_Bab II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (135kB) |
|
Teks
S_BIO_201710062_Bab III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (95kB) |
|
Teks
S_BIO_201710062_Bab IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (286kB) |
|
Teks
S_BIO_201710062_Bab V.pdf Download (85kB) |
|
Teks
S_BIO_201710062_Daftar Pustaka.pdf Download (218kB) |
Abstrak
Konservasi anggrek Phalaenopsis amboinensis secara in vitro menggunakan metode pertumbuhan lambat dapat menjadi salah satu alternatif dalam memperlambat metabolisme fisiologis tanaman, plantlet dalam kondisi hidup dapat disimpan dalam waktu lama, mengurangi kegiatan subkultur, serta menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Konservasi pertumbuhan lambat secara in vitro dapat dilakukan dengan memodifikasi komposisi media kultur dengan penambahan retardant berupa paklobutrazol (PBZ). Paklobutrazol merupakan triazol yang bersifat anti-giberelin yang dapat menghambat laju pertumbuhan vegetatif tanaman. Rancangan penelitian yang digunakan berupa rancangan acak lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yaitu konsentrasi PBZ (0; 2; 4; 6; dan 8 mg/l). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PBZ dalam menghambat pertumbuhan plantlet P. amboinensis serta waktu yang dibutuhkan plantlet untuk tumbuh kembali secara normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan PBZ ke dalam media kultur memberikan pengaruh yang signifikan terhadap parameter pertambahan tinggi plantlet, pertambahan panjang daun, pertambahan jumlah daun, pertumbuhan jumlah akar, dan waktu kemunculan tunas dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 kecuali parameter jumlah tunas. Konsentrasi PBZ 4 mg/l optimal dalam menghambat pertambahan panjang daun, konsentrasi 6 mg/l optimal dalam menekan pertambahan tinggi dan jumlah daun plantlet, dan konsentrasi 8 mg/l optimal dalam menurunkan pertambahan jumlah akar dan memperlambat waktu kemunculan tunas. Hasil uji recovery menunjukkan bahwa plantlet P. amboinensis dapat tumbuh normal kembali dengan waktu yang dibutuhkan berkisar antara 6-10 minggu pada semua parameter dengan nilai signifikansinya lebih dari 0,05, kecuali pertambahan panjang dan jumlah daun yang masih memperlihatkan efek dari PBZ yang ditandai dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan waktu pemulihan pada parameter panjang daun dan jumlah daun plantlet P. amboinensis.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | Paklobutrazol, pertumbuhan lambat, Phalenopsis amboinensis |
Subjek: | 500 Ilmu Pengetahuan Alam dan Mathemetics > 580 Tanaman (Botani) > 584 monokotil > 584.4 Orchidales |
Divisi: | Fakultas Saintek > Biologi |
User Penyetor: | S.S.I Fadhilah Nurinsani Hidayat |
Tanggal Disetorkan: | 06 Des 2024 07:58 |
Perubahan Terakhir: | 06 Des 2024 07:58 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/15903 |
Actions (login required)
Lihat Item |