Nurillahi, Anis (2024) Akurasi Arah Kiblat Masjid dengan Metode Rashdul Kiblat Harian dan Segitiga Siku-siku Bayangan Matahari (Studi Kasus Masjid-masjid di Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Banten). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_HKI_201110052_Cover.pdf Download (323kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_HKI_201110052_Lampiran Depan.pdf Download (940kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_HKI_201110052_Bab I.pdf Download (709kB) | Pra Tinjau |
|
Teks
S_HKI_201110052_Bab II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (888kB) |
||
Teks
S_HKI_201110052_Bab III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (414kB) |
||
Teks
S_HKI_201110052_Bab IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (734kB) |
||
|
Teks
S_HKI_201110052_Bab V.pdf Download (325kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_HKI_201110052_Daftar Pustaka.pdf Download (433kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Kiblat adalah arah yang dituju umat Islam dalam konteks ibadah, termasuk dalam shalat. Polemik yang berkenaan tentang arah kiblat pada umumnya masyarakat beranggapan bahwa arah kiblat menghadap kearah Barat. Tujuan penelitian ini adalah agar mengetahui arah kiblat yang tepat menghadap kakbah. Dengan demikian, untuk mengetahui arah kiblat tentu perlu adanya pelaksaan pengukuran arah kiblat dengan menggunakan metode yang paling akurat. Mengukur arah kiblat adalah suatu tindakan menganalisis situasi sehingga akan menghasilkan solusi yang masuk akal, seperti halnya permasalahan tentang arah kiblat masjid yang melenceng dan perlu diselesaikan dengan cara adanya pengukuran ulang arah kiblat masjid. Penulis menggunakan penelitian lapangan untuk mengecek akurasi arah kiblat masjid dengan metode rashdul kiblat harian dan segitiga siku-siku bayangan matahari. Adapun hasil penelitian ini dalam penentuan arah kiblat bahwa berdasarkan tahun berdirinya masjid, masjid yang lebih awal dibangun dengan memiliki nilai kemelencengan 15336,19 yang dianggap akurat dibandingkan dengan masjid yang baru dibangun memiliki nilai kemelencengan 63843 yang dianggap melenceng. Selanjutnya berdasarkan metode penentuan arah kiblat yang dipakai pada perhitungan awal dibangunnya masjid, satu masjid menggunakan metode Rubu’ Mujayyab dan sembilan masjid lainnya menggunakan kompas. Dari penentuan arah kiblat memiliki hasil kemelencengan yang berpariasi. Jadi tidak ada korelasi antara tahun berdiri dan penentuan arah kiblat terdahulu dengan tingkat kemelencengan yang dihasilkan.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | Arah kiblat, rashdul kiblat harian, segitiga siku-siku, bayangan matahari |
Subjek: | 2x5 Akhlak dan Tasawuf > 2x5.4 Doa dan Zikir (Termasuk Kiblat) |
Divisi: | Fakultas Syari'ah > Hukum Keluarga Islam |
User Penyetor: | S.S.I Fadhilah Nurinsani Hidayat |
Tanggal Disetorkan: | 18 Nov 2024 06:49 |
Perubahan Terakhir: | 18 Nov 2024 06:49 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/15740 |
Actions (login required)
Lihat Item |