Tinjauan Hukum Islam Terhadap Adat Mayangi dalam Resepsi Pernikahan Anak (Studi Kasus di Desa Mojoasem Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan)

Jannah, Erika Fahrurotul (2023) Tinjauan Hukum Islam Terhadap Adat Mayangi dalam Resepsi Pernikahan Anak (Studi Kasus di Desa Mojoasem Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

[img] Teks
S_HKI_181110152_Cover.pdf

Download (200kB)
[img] Teks
S_HKI_181110152_Lampiran Depan.pdf

Download (1MB)
[img] Teks
S_HKI_181110152_BAB I.pdf

Download (670kB)
[img] Teks
S_HKI_181110152_BAB II.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (473kB)
[img] Teks
S_HKI_181110152_BAB III.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (940kB)
[img] Teks
S_HKI_181110152_BAB IV.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (928kB)
[img] Teks
S_HKI_181110152_BAB V.pdf

Download (370kB)
[img] Teks
S_HKI_181110152_Daftar Pustaka.pdf

Download (1MB)

Abstrak

Adat mayangi merupakan tradisi yang harus dilakukan oleh anak yang menyandang sukerta, sebab mereka dianggap memiliki potensi untuk ingkar kepada Tuhan. Mereka juga dikatakan akan dimakan oleh Sang Waktu yang digambarkan dengan sosok Bethara Kala, selain itu sosok Bethara Kala juga difahami sebagai ungkapan bahwa nafsu manusia itu tinggi, besar dan akan sangat mengerikan seperti sosok Bethara Kala apabila tidak dapat mengontrolnya dan berujung kesialan dalam hidupnya. Sehingga dalam pelaksanaan resepsi penikahannya harus melaksanakan tradisi adat mayangi sebagai simbol tolak bala’ seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Mojoasem Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan. Perumusan masalahnya adalah 1) Apa makna yang terkandung dalam tradisi adat mayangi pada pelaksanaan resepsi pernikahan masyarakat Desa Mojoasem Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan?, 2) Bagaimana sistematika pelaksanaan dari tradisi adat mayangi di Desa Mojoasem Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan?, dan 3) Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap tradisi adat mayangi dalam resepsi pernikahan anak dengan pendekatan maqashid syariah dan ‘urf?. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui makna yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi adat mayangi dalam resepsi pernikahan anak yang dilakukan oleh masyarakat Desa Mojoasem Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan, 2) Untuk mengetahui sistematika pelaksanaan dari tradisi adat mayangi di Desa Mojoasem Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan, dan 3) Untuk mengetahui pandangan hukum Islam dengan menggunakan pendekatan maqashid syariah dan ‘urf terhadap tradisi adat mayangi dalam resepsi pernikahan anak di Desa Mojoasem Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Researce) dan penelitian ini bersifat Deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta-fakta yang ada di masyarakat, penelitian ini menggambarkan situasi atau kejadian, dan untuk pengumpulan data yang dibutuhkan peneliti menggunakan metode observasi, wawancara serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Makna yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi adat mayangi secara geneologis merupakan sebuah ritual pensucian jiwa (tazkiyat al-nafs) untuk menghilangkan keburukan dan mengontrol hawa nafsu dalam diri manusia yang menyandang sukerta, aspek nilai dari tradisi adat mayangi yang telah disepakati oleh masyarakat Desa Mojoasem adalah tingkat slamet dalam mengarungi bahtera rumah tangga setelah melaksanakan perkawinan, dan makna dari simbol-simbol dalam pelaksanaan tradisi adat mayangi ini merupakan simbol filosofi kehidupan. 2) Mekanisme pelaksanaan tradisi adat mayangi terbagi menjadi dua tahapan yaitu : tahapan persiapan yakni mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan seperti sesajen dan pembacaan Yaasin dan tahlil serta penyalaan dupa untuk wewangian, dan prosesi tradisi adat mayangi yang dimulai dari pagelaran wayang yang berjudul Murwakala dan diakhiri dengan siraman serta pembagian sesajen kepada masyarakat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah atas terselenggaranya tradisi adat mayangi. 3) Pandangan hukum Islam dalam pelaksanaan tradisi adat mayangi di Desa Mojoasem Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan menurut perspektif maqashid syari’ah sebagaimana tujuan dari maqashid syari’ah yaitu merealisasikan kemaslahatan hidup bagi manusia dengan mendatangkan manfaat dan menghindari kemudharatan, seperti halnya tujuan dari tradisi adat mayangi yaitu menghindari bala’, untuk menjaga kerukunan antar masyarakat, serta dapat menjadi media pembelajaran bagi pengantin agar selamat dalam mengarungi bahtera rumah tangganya. Sedangkan dalam perspektif ‘urf tradisi adat mayangi termasuk kedalam ‘urf shahih karena dalam pelaksanaannya berisi untaian do’a-do’a kepada Allah dengan menggunakan bahasa Jawa, sesajen digunakan sebagai media slametan (bancakan) sebagai ungkapan rasa syukur atas rizki yang Allah berikan.

Tipe Item/Data: Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1)
Subjek: 2x4 Fiqh > 2x4.3 Hukum Perkawinan / Munakahat
Divisi: Fakultas Syari'ah > Hukum Keluarga
User Penyetor: S.Hum Prihantini Noor Akmalia
Tanggal Disetorkan: 26 Sep 2023 03:12
Perubahan Terakhir: 26 Sep 2023 03:12
URI: http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/13309

Actions (login required)

Lihat Item Lihat Item

      is powered by EPrints 3 which is developed by the Islamic Institutional Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. More information and software credits.