Ilahi, Ahmad Farhan (2023) Keabsahan Wali Muhakkam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Praktik Perkawinan di Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang). Magister thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
T_HKI_212611014_COVER.pdf Download (254kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
T_HKI_212611014_LAMPIRAN DEPAN.pdf Download (660kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
T_HKI_212611014_BAB I.pdf Download (345kB) | Pra Tinjau |
|
Teks
T_HKI_212611014_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (894kB) |
||
Teks
T_HKI_212611014_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (289kB) |
||
Teks
T_HKI_212611014_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (514kB) |
||
|
Teks
T_HKI_212611014_BAB V.pdf Download (250kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
T_HKI_212611014_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (289kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Wali nikah merupakan rukun dari sebuah perkawinan yang harus dipenuhi oleh kedua pasangan yang hendak melangsungkan perkawinan. Dalam hukum Islam dikenal dengan istilah wali muḥakkam yang merupakan urutan wali ketiga yang yang ditetapkan oleh hukum Islam (fiqih). Praktik perkawinan menggunakan wali muḥakkam ini menimbulkan kerancuan hukum karena pro dan kontra di masyarakat dalam pelaksanaannya, karena wali merupakan rukun dalam perkawinan maka keabsahan penunjukan wali tentunya juga akan menentukan keabsahan dari perkawinan yang dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan untuk dapat menjawab masalah mengenai bagaimana praktik perkawinan menggunakan wali muḥakkam yang ada di Kramatwatu dan hukum Islam untuk kemudian dilakukan sebuah analisa terkait keabsahan praktik perkawinan menggunakan wali muḥakkam di Kramatwatu menurut hukum Islam. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif analisis untuk memperoleh data yang lengkap dan objektif. Sedangkan teknik pengumpulan data pada penelitian tesis ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pendekatan berpikir yang digunakan dalam mengambil kesimpulan yang bersifat deduktif yakni dengan membuat sebuah kesimpulan atas fakta-fakta yang bersifat khusus lalu diambil kesimpulan secara umum. Praktik perkawinan di Kecamatan pada penelitian ini mengangkat dua kasus praktik perkawinan yang telah terjadi. Pada kasus yang pertama, berdasarkan hasil wawancara dengan HHA dan ND bahwa keduanya melaksanakan praktik perkawinan tanpa kehadiran wali nasab dan mereka mengangkat seorang Ustadz AM untuk menjadi wali perkawinan mereka padahal wali nasab (ayah kandung masih ada). Kemudian pada kasus yang kedua G dan D melakukan praktik perkawinan menggunakan wali muḥakkam karena G tidak lagi memiliki wali (putus wali). Praktik perkawinan di Kecamatan Kramatwatu menimbulkan kerancuan hukum di Masyarakat karena pro dan kontra. Praktik perkawinan menggunakan wali muḥakkam di Kecamatan Kramatwatu ternyata tidak memenuhi ketentuan yang diatur dalam Hukum Islam. Berdasarkan pada teori kewahyuan karena dalam Al-Qur'an telah diatur kewajiban wali sebagai rukun nikah maka perkawinan tersebut bathil karena tidak memenuhi rukun. Sedangkan berdasarkan teori maslahah, kondisi wali muḥakkam bukanlah sebuah maslahah yang mursalah melainkan mulghoh karena bertentangan dengan ketentuan hukum Islam.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Magister) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | Perkawinan, Wali, Wali Muḥakkam |
Subjek: | 2x4 Fiqh > 2x4.3 Hukum Perkawinan / Munakahat > 2x4.31 Nikah |
Divisi: | Magister > Hukum Keluarga Islam |
User Penyetor: | S.S.I Fadhilah Nurinsani Hidayat |
Tanggal Disetorkan: | 25 Aug 2023 08:48 |
Perubahan Terakhir: | 25 Aug 2023 08:48 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/13122 |
Actions (login required)
Lihat Item |