MUKARROMAH, OOM (2017) TAZKIYA Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan: ITTIHAD, HULUL, DAN WAHDAT AL-WUJUD. ITTIHAD, HULUL, DAN WAHDAT AL-WUJUD, Vol.16. pp. 1-146.
|
Teks (JURNAL)
ITTIHAD, HULUL, DAN WAHDAT AL-WUJUD.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (340kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Pencapaian tertinggi yang diidamkan bagi seorang sufi adalah bersatunya sang pencinta dan yang dicinta. Konsep penyatuan ini bagi Abu Yazid al-Bustami dikenal dengan istilah Ittihad, bagi al-Hallaj dikenal dengan istilah Hulul dan lbnu Arabi menyebutnya dengan istilah wahdat al-wujud. Perbedaan antara ittihad al-Bustami dengan hulul al-Hallaj adalah dalam hulul diri al-hallaj tidak melebur atau hilang, sementara dalam ittihad diri Abu Yazid hancur dan yang ada hanya diri Tuhan. Jadi dalam ittihad yang dilihat satu wujud, sedang dalam hulul ada dua wujud tetapi bersatu dalam satu tubuh. Dalam teorinya tentang wujud, Ibnu Arabi mempercayai terjadinya emanasi, yaitu Allah menampakkan segala sesuatu dari wujud ilmu menjadi wujud materi. Filosofi dari ketiga konsep di atas (ittihad, hulul, dan wahdat al-wujud) adalah bahwa Allah ingin melihat diri-Nya di luar dirii-Nya. Sehingga dijadikan-Nya alam ini yang merupakan cermin bagi Allah di kala ingin melihat diri-Nya.
Tipe Item/Data: | Artikel |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | ittihad, hulul, wahdatul wujud, al-Hallaj, Abu Yazid al-Bustami, Ibnu Arabi |
Subjek: | 100 Filsafat & Psikologi > 101 Teori filsafat |
Divisi: | Fakultas Syari'ah > Hukum Ekonomi Syari'ah |
User Penyetor: | S.IIP AINUN NAJAH |
Tanggal Disetorkan: | 16 Aug 2017 04:29 |
Perubahan Terakhir: | 16 Aug 2017 04:29 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/1305 |
Actions (login required)
Lihat Item |