Nugraha, Guntur Gusti (2023) Problematika Pelaksanaan Pernikahan Dini di Kec. Pandeglang Ditinjau Batas Umur Perkawinan Menurut Hukum Islam Dan Hukum Positif. Magister thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
T_HKI_202620004_Cover.pdf Download (27kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
T_HKI_202620004_Lampiran Depan.pdf Download (186kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
T_HKI_202620004_BAB I.pdf Download (129kB) | Pra Tinjau |
|
Teks
T_HKI_202620004_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (371kB) |
||
Teks
T_HKI_202620004_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (43kB) |
||
Teks
T_HKI_202620004_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (161kB) |
||
|
Teks
T_HKI_202620004_BAB V.pdf Download (27kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
T_HKI_202620004_Daftar Pustaka.pdf Download (54kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Latar Belakang ini terjadi di Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang yang sebagian masyarakat melangsungkan Penikahan di usia muda sehingga tujuan dari Penikahan itu sendiri kurang disadari, yaitu untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa Oleh itulah maka sangat penting untuk memperhatikan umur pada anak yang akan menikah. Rumusan Masalah ini berkaitan dengan: (1) Bagaimana Praktik Pernikahan Dini di Kecamatan Pandeglang? (2) Bagaimana Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Positif terkait dengan Batas Umur Perkawinan? (3) Bagaimana dampak pernikahan dini di Kecamatan Pandeglang? Tujuan Penelitian ini (1) Untuk mengetahui Praktik Pernikahan Dini di Kecamatan Pandeglang. (2) Untuk mengetahui Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Positif terkait dengan Batas Umur Pernikahan; (3) Untuk mengetahui dampak terjadinya pernikahan dini di Kecamatan Pandeglang Metode penelitian ini adalah bersifat kualitatif atau studi lapangan (field research), karena sumber-sumber data yang diperlukan untuk menyusun Tesis ini seorang atau beberapa orang informan yang memberi informasi langsung melalui wawancara. Deskriptif adalah metode penyajian data secara sistematis sehingga dapat dengan mudah dipahami dan disimpulkan. Sedangkan analitis adalah mengurangi sesuatu dengan tepat dan terarah. Kesimpulan yang dapat diambil dari Tesis ini adalah: (1) Tingkat kesadaran masyarakat di Kecamatan Pandeglang dalam pernikahan sendiri banyak yang dibawah berusia dini, hal ini terbukti dengan pengakuan dari beberapa masyarakat yang penulis wawancarai, mereka berpendapat bahwasanya pernikahan sudah dapat di nyatakan sah dan tidak ada keterangan dalam agama bahwa harus berpatokan umur dan mengabaikan administrasi pencatatan pernikahan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. (2) Seseorang dinyatakan boleh menikah apabila berusia minimal 19 tahun. Artinya, usia tersebut mengindikasikan akumulasi dari beberapa faktor kesiapan yang harus diamati seperti kesiapan mental, sosial, ekonomi dan fisik seseorang adapun untuk hukum Islam tidak ada ketentuan khusus dalam umur (3) Di Kecamatan Pandeglang sendiri kurang adanya tingkat kesadaran bagi masyarakat dalam problematika hukum yang sudah tercantum di perundang-undangan dan harus kita taati dan patuhi dikarenakan apabila nikah secara buru-buru dengan usia masih seumur jagung (dibawah ketetapan batasan usia Penikahan) akan berimbas ke depannya sebab biasa anak-anak masih berfikiran dangkal Maka dari itu dari pihak KUA sebelumnya bertanya terlebih dahulu kepada calon pengantin untuk usia dan persiapan pernikahan agar tidak ada unsur yang merugikan kedua belah pihak.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Magister) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | Batas Usia, Pernikahan, Keluarga, Pandeglang |
Subjek: | 2x4 Fiqh > 2x4.3 Hukum Perkawinan / Munakahat > 2x4.31 Nikah |
Divisi: | Magister > Hukum Keluarga Islam |
User Penyetor: | S.Hum Prihantini Noor Akmalia |
Tanggal Disetorkan: | 02 Mei 2023 03:37 |
Perubahan Terakhir: | 29 Mei 2024 08:26 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/12362 |
Actions (login required)
Lihat Item |