Rosa, Andi (2020) Ortodoksi dan Heterodoksi Penafsiran Agama dalam konteks Harmonisasi Islam Indonesia. In: The 2nd conference on Islamic and socio-cultural studies on Islam and the making religious harmony, 23 Nopember 2020, Bandung. (Tidak Terbit (Unpublished))
|
Teks
14 Ortodoksi dan Heterodoksi Penafsiran Agama dalam konteks Harmonisasi.pdf Download (1MB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Terdapat tiga klasifikasi mazhab ilmuwan muslim Indonesia yang mengkaji bidang sosial khususnya, yaitu mazhab tradisionalisme, modernisme, dan puritanisme. Kelompok pertama, dapat diwakili oleh Organisasi Masyarakat Nahdatul Ulama (NU), kedua diwakili oleh Organisasi Masyarakat Muhammadiyah (MU), dan ketiga dapat dipresentasikan oleh Organisasi Masyarakat PERSIS (Persatuan Islam). Kelompok tradisionalisme seringkali disebut kelompok ortodoksi, demikian juga kelompok puritanisme. Kelompok modernisme seringkali dilabeli, heterodoksi. Apakah pelabelan tersebut, juga sesuai dengan metodologi mereka dalam mengkaji ayat-ayat sosial dalam Alquran? Atau malah terdapat dinamika metodologi penafsiran? Artikel ini, akan menggunakan metode content analysis terhadap objek penelitian terpilih. Kelompok Tradisionalis NU yang membahas metodologi tafsir Al-Qur’an, dapat diwakili oleh K.H. Ali Yafie. Sedangkan kelompok Puritanisme dari kalangan muslim puritanisme adalah tafsir tematik Al-Qur'an karya dari tim Majlis Tarjih organisasi masyarakat “Persatuan Islam” (PERSIS). Sedangkan Penulis modernis dari kalangan Muhammadiyah, yang menulis tafsir Al-Qur’an bidang sosial diantaranya Dawam Rahardjo. K.H. Ali Yafie, ia menyatakan pentingnya pendekatan menyeluruh atau integral dalam mengkaji ayat Al-Qur’an dalam bentuk tafsir tematik. Buku Tafsir berjudul “Ensiklopedi Alquran” karya Dawam Rahardjo, merupakan bentuk gabungan “tafsir tematik kosa kata” dengan “tafsir komparatif” (al-tafsîr al-muqâran). Dalam bidang sosial nampaknya kaum Pritanisme berpegang kepada adagium: “semua yang berkaitan dengan permasalahan duniawi dan sosial itu dibolehkan, selama belum didapatkan adanya dalil dari teks Al-Qur’an dan hadis shahih yang melarangnya”. PERSIS jika menghadapi masalah yang tidak diketemukan dalam teks Al-Qur’an dan Hadis yang shahih, mereka melakukan ijtihad jama’î, dalam sebuah lembaga resmi “Dewan Hisbah” dengan ketentuan ijtihad yang mereka gariskan sebelumnya dalam dewan dimaksud.
Tipe Item/Data: | Konferensi atau Ihwal Lokakarya (Lecture) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | Dinamika Ortodoksi dan Heterodoksi; Pendekatan Integral dalam tafsir Alquran; Ijtihad Jama’î; Gabungan Tafsir Tematik Kosa Kata dengan Tafsir Komparatif (ittiḥâd al-tafsîr al-mawdlû’î wa al-tafsîr al-Muqâran) |
Subjek: | 2x0 ISLAM (Umum) > 2x0.02 Islam dan Ilmu Pengetahuan 2x0 ISLAM (Umum) > 2x0.32 Islam dan Politik |
Divisi: | PASCASARJANA |
User Penyetor: | Dr Andi Rosa |
Tanggal Disetorkan: | 14 Apr 2023 05:54 |
Perubahan Terakhir: | 14 Apr 2023 05:54 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/12117 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Item |