Fauziah, Atu (2023) Kesetaraan Gender dalam Pandangan Amina Wadud Muhsin dan Faqihuddin Abdul Kodir (Studi Perbandingan). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_AFI_181310013_Cover.pdf Download (42kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_AFI_181310013_Lampiran Depan.pdf Download (1MB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_AFI_181310013_BAB I.pdf Download (448kB) | Pra Tinjau |
|
Teks
S_AFI_181310013_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (337kB) |
||
Teks
S_AFI_181310013_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (577kB) |
||
Teks
S_AFI_181310013_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (306kB) |
||
|
Teks
S_AFI_181310013_BAB V.pdf Download (154kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_AFI_181310013_Daftar Pustaka.pdf Download (220kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Perempuan selama berabad-abad berada pada posisi yang lebih rendah dari laki-laki sehingga tidak heran perempuan selalu termarginalkan dan keberadaannya tidak dianggap begitu penting dalam urusan publik. Kedudukan perempuan yang lebih rendah dari laki-laki tersebut sudah terjadi bahkan sebelum munculnya agama monoteisme. Mitos Adam Hawa yang terdapat dalam cerita-cerita agama Yahudi, Kristen dan Islam, yang mana asal-usul manusia pertama di bumi yaitu Hawa yang tercipta dari tulang rusuk Adam bukti atas dominasi laki-laki sebagai makhluk yang dinilai superior dari perempuan. Asal usul penciptaan manusia yang diwarnai dengan dominasi Adam atas Hawa memunculkan nilai yang misoginis pada perilaku sosial di masyarakat dalam memandang perempuan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: 1). Bagaimana pandangan Amina Wadud Muhsin tentang kesetaraan gender? 2). Bagaimana pandangan Faqihuddin Abdul Qodir tentang kesetaraan gender? 3). Bagaimana perbedaan dan titik temu antara pemikiran Amina Wadud Muhsin dan Faqihuddin Abdul Qodir tentang kesetaraan gender? Adapun tujuan dari skripsi ini adalah: 1). Untuk mendeskripsikan pandangan Amina Wadud Muhsin tentang kesetaraan gender. 2). Untuk mendeskripsikan pandangan Faqihuddin Abdul Qodir tentang kesetaraan gender. 3). Mencari persamaan dan perbedaan antara pandangan Amina Wadud Muhsin dan Faqihuddin Abdul Qodir tentang kesetaraan gender. Dalam skripsi ini penulis menggunakan Jenis penelitian yang digunakan yaitu library research atau kepustakaan yaitu mengumpulkan data dan informasi dari berbagai macam sumber mulai dari sumber primer seperti buku Qur’an Menurut Perempuan dan Qira’ah Mubadalah maupun sekunder yaitu buku-buku yang membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan judul skripsi penulis. Lalu dianalisis dengan metode komparatif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: Amina Wadud dan Faqihuddin Abdul Qodir sama-sama berpandangan bahwa laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai khalifah di muka bumi yakni sebagai agen moral, laki-laki dan perempuan sama-sama diciptakan dari esensi yang sama, dan dalam persoalan nusyuz keduanya sama-sama berpandangan bahwa, nusyuz bukanlah ketidakpatuhan istri terhadap suami, tetapi lalainya suami atau istri pada tanggung jawab komitmen pernikahan.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | kesetaraan gender, mubadalah |
Subjek: | 2x0 ISLAM (Umum) > 2x0.07 Islam dan Materialisme |
Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Aqidah dan Filsafat Islam |
User Penyetor: | S.Hum Prihantini Noor Akmalia |
Tanggal Disetorkan: | 05 Apr 2023 04:01 |
Perubahan Terakhir: | 05 Apr 2023 04:01 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/11872 |
Actions (login required)
Lihat Item |