Saefullah, Ahmad (2023) Konsep Cinta Dalam Perspektif Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (Studi Kitab Raudhatu Al-Muhibbin). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_AFI_161310002_COVER.pdf Download (207kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_AFI_161310002_LAMPIRAN DEPAN.pdf Download (608kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_AFI_161310002_BAB I.pdf Download (469kB) | Pra Tinjau |
|
Teks
S_AFI_161310002_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (431kB) |
||
Teks
S_AFI_161310002_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (491kB) |
||
Teks
S_AFI_161310002_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (1MB) |
||
|
Teks
S_AFI_161310002_BAB V.pdf Download (317kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_AFI_161310002_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (422kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk, mulai cinta pada dirinya sendiri, istri, anak, harta, dan Tuhannya. Bentuk cinta melekat pada diri manusia. Potensi dan frekuensi berubah menurut situasi dan kondisi yang mempengaruhinya. Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya, sehingga manusia menyembah Tuhannya dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya dan berpegang teguh pada syari‹ah-Nya. Apabila cinta seseorang telah tumbuh berarti cinta itu mengandung hakekat yang menuntut dirinya kepada kebenaran, kebajikan dan pengorbanan. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah merupakan sosok ulama Islam yang terhitung sebagai ulama jajaran kelas atas, ia adalah seoarang mujahid murni, ahli hadits yang mumpuni, ahli tafV¯r yang mengetahui seluk beluk ilmX WDIV¯r dan seorang ahli fiqh yang dapat mengambil kesimpulan dari sebuah permasalahan, dengan karyanya yang membahas tentang cinta dalam bukunya, Taman-Taman Orang Yang Jatuh Cinta, mengatakan bahwa setiap yang hidup mesti memiliki cinta, kemauan, dan perilaku.Setiap yang bergerak, maka dasar yang menggerakannya adalah cinta dan kemauan. Semua yang wujud ini tidak akan harmonis kecuali bila digerakkan oleh rasa cinta terhadap yang menjadikannya sendiri. ` Dari permasalahan di atas, penulis dapat mengambil perumusan masalahnya yaitu: 1. Bagaimana pemikiran Ibnu Qayim al-Jauziyah tentang cinta ? 2. Bagaimana pandangan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah tentang cara menumbuhkan cinta yang sesuai dengan fitrah dan agama serta cara mencegah cinta yang rusak dan menyimpang dari fitrah dan agama ?. Adapun tujuan penelitian ini adalah 1.Untuk mengetahui pemikiran Ibnu Qayyim al-Jauziyah tentang Cinta. 2. Untuk mengetahui pandangan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah tentang cara menumbuhkan cinta yang sesuai dengan fitrah dan agama serta cara mencegah cinta yang rusak dan menyimpang dari fitrah dan agama. v Jenis peneitian ini adalah murni penelitian kepustakaan (library reserch) dengan mengkaji beragam data terkait, baik yang berasal dari sumber data utama (primary source) maupun sumber data pendukung (second source). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini ialah: Hakekat cinta sebenarnya adalah kehidupan spiritual. Cinta berasal dari Allah dan untuk Allah, cinta kepada selain-Nya hanyalah dimensi cinta kepada-Nya. Kerancuan dalam memahami masalah cinta akan membuat timpang keyakinan seseorang , sebab ia akan mencampur adukan antara cinta mutlak dengan cinta nisbi. Cinta merupakan energi yang menggerakkan alam semesta, getaran cinta telah menjadikan hidup menjadi indah dan penuh pesona, karena energi cinta telah menggerakkan kehidupan.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Subjek: | 2x7 Filsafat dan perkembangannya > 2x7.1 Falsafah > 2x7.11 Dasar dan system falsafah Islam |
Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Aqidah dan Filsafat Islam |
User Penyetor: | Diah Sadjidin |
Tanggal Disetorkan: | 22 Feb 2023 03:43 |
Perubahan Terakhir: | 22 Feb 2023 07:32 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/11510 |
Actions (login required)
Lihat Item |