Tinjauan Fiqh Siyasah Terhadap Kedudukan dan Fungsi KPK dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Ariesta, Aina Vira (2023) Tinjauan Fiqh Siyasah Terhadap Kedudukan dan Fungsi KPK dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

[img]
Pra Tinjau
Teks
S_HTN_181120093_COVER.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (35kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
S_HTN_181120093_LAMPIRAN DEPAN.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (523kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
S_HTN_181120093_BAB I.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (636kB) | Pra Tinjau
[img] Teks
S_HTN_181120093_BAB II.pdf
Restricted to Hanya staf repositori
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (182kB)
[img] Teks
S_HTN_181120093_BAB III.pdf
Restricted to Hanya staf repositori
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (487kB)
[img] Teks
S_HTN_181120093_BAB IV.pdf
Restricted to Hanya staf repositori
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (560kB)
[img]
Pra Tinjau
Teks
S_HTN_181120093_BAB V.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (233kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
S_HTN_181120093_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (211kB) | Pra Tinjau

Abstrak

Revisi Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 menjadi Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menimbulkan polemik dari berbagai elemen masyarakat dan memantik kemarahan berujung demonstrasi, hal yang paling banyak menuai kontroversi adalah perubahan kedudukan dan pemangkasan beberapa wewenang KPK dalam menjalankan fungsinya. Skripsi ini ditulis untuk menjawab pertanyaan yang dituangkan dalam dua rumusan masalah yaitu: 1. Bagaimana kedudukan dan fungsi KPK dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi ?. 2. Bagaimana tinjauan fiqh siyasah terhadap kedudukan dan fungsi KPK dalam undang-undang nomor 19 tahun 2019 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi ?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan dan fungsi KPK dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi dan untuk mengetahui tinjauan fiqh siyasah terhadap kedudukan dan fungsi KPK dalam undang-undang nomor 19 tahun 2019 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) dan bersifat deskriptif analitis. Adapun data yang digunakan adalah data primer berupa Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan data sekunder berupa buku, jurnal hukum serta pandangan para ahli hukum (doktrin) baik dalam hukum positif maupun dalam fiqh siyasah, dalam hal ini penulis mengambil pandangan dari H.A Basiq Djalil. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa. 1. Revisi UU nomor 19 tahun 2019 memudarkan state independent agencies dan anti-corupption agencies dan membatasi ruang gerak KPK dalam menjalankan tugasnya. Hal ini ditandai dengan menempatkan KPK dalam rumpun eksekutif, yang berdampak pada penyerahan tanggung jawab penghapusan undang-undang kepada Presiden, jika pemberantasan korupsi tidak berjalan. Serta mengubah status pegawai KPK menjadi ASN, menjadikan KPK tidak lagi mempunyai kewenangan menyeleksi para pegawainya untuk mengisi struktur organisasi KPK yang meliputi berbagai bidang. Terkait penyelidikan KPK harus terlebih dahulu memberitahukan dewan pengawas dalam melakukan penggeledahan dan penyitaan dan dalam proses penuntutan KPK harus melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan kejaksaan dan KPK dapat dikenai SP3 jika penyidikan dan penuntutan tidak selesai dalam jangka waktu 2 tahun. 2. Sedangkan dalam konteks fiqh siyasah KPK memiliki kesamaan dengan wil ̅yah al-ma ̅alim yakni kedudukan KPK dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 sama dengan wil ̅yah al-ma ̅alim yang ada dalam naungan lembaga sulṭah tanf di ̅ yyah (lembaga eksekutif), keduanya memiliki fungsi yang sama yakni menerima laporan atas dugaan perilaku zalim yang dilakukan pejabat kepada rakyatnya dalam memberikan keadilan kepada orang-orang yang terampas hak-haknya. Namun perbedaannya adalah ruang lingkup wil ̅yah al-ma ̅alim lebih luas.

Tipe Item/Data: Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1)
Subjek: 2x6 Sosial Budaya Islam > 2x6.2 Organisasi Politik Islam
Divisi: Fakultas Syari'ah > Hukum Tata Negara
User Penyetor: S.IPI Tsulatsiah Andi
Tanggal Disetorkan: 20 Jan 2023 08:40
Perubahan Terakhir: 01 Apr 2024 03:13
URI: http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/11007

Actions (login required)

Lihat Item Lihat Item

      is powered by EPrints 3 which is developed by the Islamic Institutional Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. More information and software credits.